WHO Nilai Dunia Makin Abai dengan Penularan Covid
Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik negara-negara di dunia yang dinilainya semakin abai dengan penularan Covid.
Pada Selasa, Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak negara-negara di dunia meningkatkan pengawasan terhadap infeksi virus corona. Tedros mengatakan dunia "buta" terkait bagaimana virus menyebar karena berkurangnya angka tes Covid.
"Karena banyak negara mengurangi tes, WHO menerima informasi yang semakin berkurang terkait penularan dan pengurutan (genom)," jelas Tedros dalam konferensi pers di markas besar PBB di Jenewa, dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (27/4).
"Ini membuat kita semakin buta untuk menentukan pola penularan dan evolusi," lanjutnya.
Bill Rodriguez, kepala Eksekutif FIND, organisai bantuan global yang bekerja sama dengan WHO untuk akses tes Covid, mengatakan angka tes merosot dari 70 menjadi 90 persen.
Rodriguez mengatakan, merosotnya angka tes Covid ini berdampak pada turunnya tingkat kewaspadaan kita.
"Kita menjadi buta soal apa yang terjadi dengan virus ini," cetusnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya