WHO Khawatir Tingkat Infeksi Covid-19 Melonjak Selama Ramadan
Merdeka.com - WHO mengungkapkan kekhawatirannya pada Rabu, pandemi Covid-19 bisa memburuk di Timur Tengah dan Afrika Utara selama puasa Ramadan.
Kasus infeksi yang terdeteksi di wilayah itu naik 22 persen pekan lalu, sementara angka kematian naik 17 persen. Demikian disampaikan Kepala WHO untuk Mediterania Timur yang berbasis di Kairo, Ahmed Al-Mandhari. Dia mengatakan, situasi di wilayah itu mencerminkan tren yang mengkhawatirkan.
“Kami khususnya khawatir bahwa situasi terkini bisa memburuk selama Ramadan jika orang-orang tidak mengikuti dan melaksanakan tindakan sosial yang terbukti efektif,” jelasnya dalam konferensi pers daring, dilansir Arab News, Kamis (15/4).
“Tahun ini, seperti tahun lalu, orang-orang mungkin merasa semangat Ramadan telah berubah karena jarak sosial dan lockdown,” lanjutnya.
“Tapi tindakan-tindakan yang perlu ditingkatkan untuk membantu menghentikan pandemi sejalan dengan prinsip dasar Islam: Jaga kesehatan fisikmu dan jangan sakiti orang lain.”
Kepala kesiapsiagaan darurat regional WHO, Dalia Samhouri menyampaikan, pihaknya ingin negara-negara melakukan penilaian risiko dalam rangka mencegah penyebaran infeksi.
Dalia mengatakan, berbagai tindakan bisa diterapkan di sekitar masjid selama Ramadan seperti jarak fisik, ventilasi, dan disinfeksi reguler. Orang yang merasa sakit disarankan tetap diam di rumah, termasuk lansia dan penderita penyakit kronis.
Mandhari menyampaikan, semua negara di wilayah itu telah melaksanakan vaksinasi, tapi ada negara dengan akses vaksin paling terbatas yaitu Yaman dan Suriah.
“Walaupun telah ada kemajuan dengan memulai vaksinasi di seluruh dunia, masih ada ketidakseimbangan parah dalam distribusi vaksin,” jelasnya.
“Ini khususnya benar terjadi di wilayah kami.”
Di Yaman, di mana sebanyak 14 juta dosis telah dijanjikan melalui program Covax, hanya 360.000 dosis yang telah dikirim. Program Covax WHO bertujuan untuk menyediakan akses vaksin yang setara bagi negara-negara miskin dan berkembang di dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 2024 Jatuh pada Selasa 12 Maret
Penetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHore! Pemerintah Bagi-Bagi BLT Rp600.000 di Bulan Ramadan
Rencananya, BLT tersebut akan mulai dibagikan pada bulan Maret atau bertepatan dengan bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Selamat Ibadah Puasa, Semoga Ramadan Membawa Kedamaian untuk Kita
Jokowi juga berharap bulan Ramadan dapat membawa kedamaian untuk semua masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Muslim di Leihitu Laksanakan Salat Idulfitri 2024 Hari Ini
Penetapan 1 Ramadhan 1445 hijriah berdasarkan perhitungan/hisab dengan menggunakan kalender tua.
Baca SelengkapnyaHindari Terjadinya Masalah Pencernaan saat Puasa Ramadan dengan Menerapkan 8 Cara Ini
Munculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaPadahal Masih di Indonesia, Pulang Kampung Harus Pakai Paspor Biar Harga Tiket Lebih Murah
Menjelang lebaran, Reza Alwi Mufti atau yang biasa dikenal Dekjaw menceritakan perjalanan mudik menuju kampung halamannya di Aceh.
Baca Selengkapnya