Warga Yordania desak cabut perjanjian damai dengan Israel
Merdeka.com - Ribuan warga Yordania memenuhi jalan-jalan utama di pusat Ibu kota Amman menuntut agar pemerintah segera membatalkan perjanjian damai dengan Israel, seperti dilansir surat kabar Haaretz, Jumat (4/5).
Massa pengunjuk rasa yang terdiri dari golongan kiri dan aktivis muslim meminta agar pemerintah segera mencabut perjanjian damai Wadi Araba dengan Israel yang sudah 18 tahun disepakati, sembari membakar bendera Bintang Daud sambil meneriakkan yel-yel "Mati, matilah Israel" dan "Rakyat ingin Wadi Araba diakhiri."
Unjuk rasa itu juga dilakukan di tujuh kota lain di seluruh negeri. Mereka juga meminta agar duta besar Israel di Amman diusir.
Aksi protes yang digalang oleh Ikhwanul Muslimin Yordania dan beberapa pergerakan pemuda lain merupakan jawaban atas penghargaan yang diberikan Raja Abdullah kepada Perdana Menteri Fayez Tarawneh sebagai tokoh utama penandatangan perjanjian damai Yordania-Israel ada 1994.
Fayez Tarawneh mengatakan jika dia diberi kesempatan kedua, dia akan tetap mendukung perjanjian damai kontroversial itu. Sontak pernyataan perdana menteri itu menimbulkan kecaman di kalangan politisi muslim dan komunitas lain.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin Yordania Jamil Abu Bakar mengatakan pernyataan Fayez merupakan bukti dia memang tidak mendengar keinginan masyarakat banyak.
Unjuk rasa kemarin menjadi titik awal pergerakan para pegiat demokrasi di Yordania mendesak adanya perubahan politik di negara itu, sejak gelombang perubahan di Timur Tengah mulai bergulir akhir 2010.
Rakyat Yordania menganggap perjanjian Wadi Araba pada 1994 gagal total. Kalangan politisi dan pemerintah menganggap Israel tidak menepati janji, utamanya tentang pembagian sumber air tawar, pendudukan kota suci Yerusalem, dan mengontrol perbatasan ke Palestina.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaIsrael adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. Namun, di balik citra ini, banyak
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKonotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca Selengkapnya114 Hari Perang, Israel Yakini 80% Terowongan Hamas Masih Utuh
Baca Selengkapnya