Warga Tunisia Tolak Kedatangan Pangeran Saudi Karena Dianggap Pembunuh
Merdeka.com - Selama dua hari berturut-turut, warga Tunisia menggelar demonstrasi di jalan-jalan jelang kedatangan Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman. Mereka mengekspresikan kemarahan dan menolak Pangeran Muhammad datang ke negara mereka.
Sebanyak ratusan orang berkumpul di jalan Habib Bourguiba yang terkenal di Tunisia. Mereka yang menggelar protes menilai, Pangeran Muhammad terlibat dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
"Saya di sini kemarin dan saya datang lagi sekarang untuk mengatakan 'Tidak' kepada pembunuh dan penjahat, Pangeran Muhammad bin Salman," kata seorang aktivis HAM terkemuka, Arous, dikutip dari Aljazeera, Rabu (28/11).
Arous menyebut pembunuhan terhadap Khashoggi sebagai kejahatan yang mengerikan. Selain itu, dia pun menilai kunjungan Pangeran Muhammad ke luar negeri untuk pertama kali sejak skandal Khashoggi bertujuan untuk memperbaiki citranya di mata dunia, mengingat dia telah mengundang kecaman dari berbagai pihak internasional.
"Kami di sini untuk menggarisbawahi martabat kami, kedaulatan nasional kami dan untuk menegaskan bahwa kami tidak bisa dibeli," tegas Arous.
"Kami tidak membutuhkan barel minyak Anda atau petrodolar Anda. Orang-orang Tunisa tidak bisa dijual dengan itu," lanjutnya.
Selain memprotes kedatangan Pangeran Muhammad, mereka juga mengecam dukungan Saudi terhadap perang Yaman yang telah menyebabkan ratusan korban tewas.
Sebagaimana diketahui, Pangeran Muhammad dijadwalkan menghadiri KTT G20 yang akan digelar di Argentina pada Jumat mendatang. Sebelum itu, Pangeran Muhammad mengunjungi Tunisia untuk mengadakan pembicaraan dengan presiden dan perdana menteri Tunisia.
Pangeran Muhammad sendiri sudah tiba di Tunisia Selasa (27/11) malam untuk menjalankan rencananya tersebut.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Pensiunan Jenderal Kopassus Bertemu Menteri Pertahanan Arab, Gagah Pakai Kacamata Hitam
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Segera Buka Toko Miras Pertama, Khusus Layani Diplomat
Saudi melarang minuman keras sejak 1952, setelah insiden penembakan diplomat Inggris oleh seorang pangeran Arab.
Baca SelengkapnyaPatung Unta dari Masa 7.000 Tahun Lalu Ditemukan di Saudi, Lebih Tua dari Piramida Giza Mesir
Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaPotret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Potret Memilukan Warga Jalur Gaza Lebih dari 100 Hari Dibombardir Israel
Sepanjang Israel membombardir Jaur Gaza, berbagai potret memilukan terekam kamera para jurnalis. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca Selengkapnya