Warga China Tolak Undang-undang Pernikahan Dini
Merdeka.com - Anggota parlemen China baru-baru ini mengajukan usulan untuk menurunkan usia pasangan yang boleh menikah menjadi 18 tahun dari sebelumnya 22 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan. Namun usulan itu ternyata banyak dikritik masyarakat.
Menurut kantor berita pemerintah, Xinhua, sejumlah anggota parlemen dari Komite Kongres Nasional (NPCSC) Rabu lalu mengajukan usulan untuk menurunkan usia pernikahan dini.
Zhang Sujun, salah satu anggota NPCSC yang mengajukan usulan itu mengakui nantinya akan ada penurunan jumlah pasangan yang ingin menikah. Namun dia mengatakan hal ini bisa membantu, bersama kemauan politik, untuk mengatasi masalah populasi China yang angkatan tuanya terus bertambah dan angkat kelahiran terus berkurang.
"Ini adalah arah yang benar," kata Zhang seperti dikutip Legal Daily, seperti dilansir laman Asia One, Senin (1/7). "Sesuai dengan kebijakan lain yang ingin mengurangi beban biaya hidup pasangan yang ingin mempunyai anak. Ini secara bertahap akan mengatasi masalah itu."
Wakil NPC Huang Xihua sebelumnya sudah pernah mengajukan proposal yang sama pada 2012, namun sebelum China memberlakukan satu keluarga satu anak, ide tersebut kurang mendapat dukungan.
Negara ini mengajukan usulan yang menuai kecaman publik dengan kebijakan satu anak pada 2015, kemudian membolehkan pasangan mempunyai dua anak setelah lebih dari tiga dekade.
Namun proposal baru yang diajukan saat ini juga mendapat respons skeptis dari angkatan muda China.
Xu Nuo, 18 tahun, dari Provinsi HUbei, baru saja lulus ujian untuk memasuki masa kuliah di bulan Juni/ Menurut dia usia 18 tahun untuk menikah masih terlalu muda.
"Di China daratan, anak muda 18 tahun belum bisa mencari uang sendiri jadi tidak baik untuk membangun keluarga dengan uang orangtua," kata Xu. "Mereka belum dewasa dan berasal dari keluarga yang belum dewasa.
Sejumlah pengguna media sosial China, Weibo,Twitternya China, juga berkomentar.
"Menikah di usia 18 tahun ketika mencari penghasilan pun masih sulit tapi lalu ingin punya anak? itu sungguh konyol," kata dia.
"angka perceraian akan naik begitu usia pernikahan di umur 18 tahun ketika seseorang masih belum punya pengalaman menikah.
"Kami tidak mau menikah karena batas usia nikah diturunkan," kata seorang pengguna. "Kalau kita kaya raya sih kita bisa menikah lebih muda lagi," kata seseorang.
"Pacaran di sekolah dilarang tapi menikah di usia 18 tahun boleh. Ini pasti ada masalah logika, ya kan?"
Yi Fuxian, yang dikenal cukup vokal dalam mengkritik rencana undang-undang ini dan juga peneliti senior di Universitas Wisconsin-Madison mengatakan, reaksi warga seperti itu sudah diduga sebelumnya.
"Ini lantaran stereotip," kata Yi. "Orang China sudah terbiasa dengan punya satu anak dari satu pernikahan, jadi menganggap hal yang sebetulnya aneh itu menjadi normal."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMalang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita ini membeberkan murahnya biaya saat dirinya menikah di KUA.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain harus mendekam di penjara, pelaku juga gagal menikahi kekasihnya karena akan menikah dengan laki-laki lain.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaBak durian runtuh, dia dan sang suami mendapat banyak keuntungan.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnya