Upaya pembebasan WNI diduga terkait ISIS ditolak Brunei
Merdeka.com - Rustawi (62), warga negara Indonesia (WNI) yang berada di penjara Brunei pada 25 Mei lalu telah menjalani sidang kedua. Dalam sidang tersebut, kasus Rustawi masih belum selesai dan masih harus menjalani pemeriksaan dan penyelidikan lanjutan.
"Yang bersangkutan masih ditahan sementara di penjara Jerudong sambil menunggu pemeriksaan dan penyelidikan lanjutan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, Kamis (28/5).
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan terus memantau dan mendampingi proses hukum Rustawi. Pengacara dari KBRI juga telah meminta uang jaminan pembebasan pada hakim di pengadilan, namun ditolak.
"Pengacara meminta uang jaminan bebas, namun ditolak oleh hakim dengan alasan karena kasus yang dihadapi Rustawi sangat serius," terang Iqbal melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com.
Rustawi sudah menjalani dua persidangan di pengadilan Bandar Seri Begawan. Persidangan yang ketiga akan dilakukan pada 8 Juni mendatang.
Pria 62 tahun ini ditangkap otoritas Bandara Bandar Seri Begawan lantaran ketahuan membawa barang mencurigakan. Di kopernya ditemukan peluru dan kain hitam mirip bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Rupanya yang memasukkan benda-benda tersebut ke dalam kopernya adalah anak kandungnya sendiri. Si anak yang berada di Indonesia mengaku kesal karena tidak diberikan uang ketika ayahnya pergi umroh.
Rustawi tidak sendirian ketika berangkat dari Surabaya. Dia bersama dua orang lainnya, Pantes Sastro Prajitno dan Bibit Hariyanto, namun keduanya dibebaskan dan melanjutkan perjalanan ke Jeddah untuk melakukan ibadah umroh.
Tiga WNI asal Malang diamankan di Bandara Brunei Darussalam. Ketiganya berangkat umrah pada Kamis (2/4) pukul 06.30 WIB dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Pesawat mendarat di Bandara Brunei Darussalam pukul 09.45 WIB. Mereka berencana akan melanjutkan penerbangan ke Jeddah dengan menggunakan pesawat Royal Brunei Airlines.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'
Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!
Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaHeboh WNI Ditolak Masuk Thailand, Ternyata Wajib Bawa Uang Tunai Sebanyak Ini
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Thailand mengumumkan, banyak Warga Negara Indonesia (WNI) gagal masuk Thailand.
Baca SelengkapnyaMasih Berusia 5 Tahun, Intip Aksi Memukau Raqeema Anak Nabila Syakieb saat Berkuda
Raqeema ikut menekuni hobi yang dijalani orang tuanya yakni olahraga berkuda.
Baca Selengkapnya7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaHaru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin
Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca Selengkapnya