Universitas Hong Kong bikin kantin khusus muslim
Merdeka.com - Mahasiswa Islam di Universitas China Hong Kong (CUHK) menuntut pihak rektorat kampusnya membuat kantin khusus muslim menawarkan makanan halal. Semula pihak kampus menolak namun akhirnya otoritas universitas itu mengabulkannya.
Situs scmp.com melaporkan, Kamis (18/7), warung khusus mahasiswa muslim ini diprakarsai Wakil Rektor Joseph Sung. Dia meminta waktu setahun demi memenuhi keinginan para muridnya itu ditulis dalam surat dan diunggah oleh seorang mahasiswa bernama Wang Yunan di akun Facebook pribadi Sung.
Yunan asal Ibu Kota Beijing mengatakan waktu setahun bagi kampusnya dibutuhkan demi mempertimbangkan pelbagai faktor membuat kantin muslim. Termasuk lokasi kantin, jenis makanan ditawarkan, sarana, dan lain sebagainya. "Sung bilang dia masih mencari skema baik untuk kantin ini," ujar Yunan.
Yunan berpikir setahun cukup lama namun ini masih lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali. Proyek ini bukan hanya bisa dirasakan mahasiswa muslim namun juga mereka minoritas datang dari pelbagai budaya.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Universitas Terbuka Siap Bangun Anak Muda Tangguh dan Mandiri
Baca SelengkapnyaNah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaUntuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut pencopotan gelar Profesor Kehormatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman harus dilakukan secara berhati-hati.
Baca SelengkapnyaQonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaAmanda menuturkan selama kasusnya berjalan di kepolisian, korban sama sekali tidak mendapat perlindungan dari pihak kampus.
Baca SelengkapnyaSekitar 120 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini di Auditorium Komjen, Penang, Malaysia.
Baca Selengkapnya