Uni Eropa Larang Tisu Toilet Asal Rusia
Merdeka.com - Uni Eropa (UE) kembali lagi menjatuhkan sanksi kepada Rusia, kali ini blok perdagangan dan politik itu melarang peredaran produk-produk kebersihan asal Rusia dari sabun dan produk pencukur hingga tisu toilet dan parfum.
Bukan itu saja, tapi beberapa produk impor lain seperti minyak juga akan kena batasan harga di UE.
Sanksi yang disetujui pada Rabu lalu di Ibu Kota Belgia, Brussel adalah sanksi kedelapan yang diberikan UE kepada Rusia sejak invasinya ke Ukraina pada Februari lalu.
Sanksi baru ini ini juga terjadi setelah referendum yang dilakukan Rusia atas 4 wilayah Ukraina beberapa hari lalu.
“Kami tidak menerima referendum palsu dan segala bentuk pencaplokan di Ukraina, dan kami bertekad untuk membuat Kremlin membayar eskalasi lebih lanjut ini,” ujar Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, seperti dilansir Russia Today, Rabu (28/9).
Menurut Leyen, sanksi ini akan membuat Rusia rugi sebesar USD 6,7 miliar atau Rp 102 triliun.
Kantor berita Politico menjelaskan sanksi ini membuat warga UE tidak dapat menggunakan produk-produk kecantikan atau make-up, pencukur, parfum, benang gigi, sabun, dan tisu toilet produksi Rusia.
Keputusan Leyen menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia terjadi beberapa hari setelah perusahaan tisu toilet Jerman, Hakle bangkrut karena tingginya harga energi dan bahan dasar tisu.
Sebelumnya Hakle dan beberapa perusahaan lain meminta pemerintah Jerman untuk membatasi harga energi di UE. Namun Jerman tidak mampu mengendalikan itu dan dengan adanya kebocoran 2 pipa gas Nord Stream pada Senin lalu, maka harga energi di UE diprediksi kembali meningkat.
Karena itu pemerintah Jerman meminta warganya untuk mandi lebih sedikit dan menggunakan handuk untuk membersihkan diri demi menghemat air panas.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi
Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaPenemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
28 Januari: Peringati Hari Kusta Sedunia, Ini Tujuan dan Tema Tahun 2024
Kusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.
Baca Selengkapnya10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran
ugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaMelihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu
Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.
Baca SelengkapnyaPotret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca Selengkapnya