Turki buka rekaman peringatan sebelum Sukhoi ditembak jatuh
Merdeka.com - Kopilot jet tempur Sukhoi Su-24 yang ditembak jatuh di perbatasan Suriah, Kapten Konstantin Murahtin, mengklaim tidak ada upaya pihak Turki menghubungi pihaknya sebelum mengirim dua jet F-16. Dia meyakini pesawatnya tiba-tiba ditembak jatuh tanpa alasan.
Militer Turki membantah klaim Murahtin. Seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Kamis (26/11). Rekaman suara peringatan menara pengawas sebelum menembak jatuh jet Rusia tersebut dirilis.
Percakapan dalam bahas Inggris itu menunjukkan operator udara Turki memperingatkan Sukhoi agar mengganti haluan.
"Ini adalah Militer Udara Turki, anda mendekat ke wilayah udara Turkim rubah arah tujuan sekarang, ini adalah peringatan", ungkap rekaman tersebut.
Peringatan ini dikeluarkan oleh Pangkalan Udara Diyarbakir dan bukan oleh pilot F-16. Turki memutuskan menembak jatuh Sukhoi itu, karena 10 kali diperingatkan tetap membandel. Dalam versi Turki, peringatan itu diberikan 5 menit sebelum Sukhoi memasuki wilayah mereka. Pesawat lalu dijatuhkan 17 detik selepas kawasan udara Turki diterobos pihak Rusia.
Jejak Su-24 Rusia terekam radar Turki ©2015 CNN TurkiKendati begitu, Kopilot Murahtin dengan tegas mengatakan hal tersebut tidak benar adanya.
"Tidak ada peringatan atau yang semacamnya, tidak melalui suara radio tidakl pula secara pandangan mata," kata Murakhin kepada media di Pangkalan Udara Moskow di Suriah.
Rekan Murahtin, Pilot Letkol Oleg Peshkov, tewas setelah mereka sama-sama melontarkan diri dari pesawat. Peskhov ditembak di perbukitan Latakia, oleh militan yang kemungkinan dari kelompok IHH, anggotanya warga Suriah berdarah Turki.
Karena hal tersebut, Rusia mengklaim aksi Turki bukan melindungi kedaulatan melainkan provokasi terencana.
"Kami tidak punya keinginan berperang melawan Turki, tapi kami hanya bisa bereaksi atas apa yang terjadi sejauh ini," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca Selengkapnya