Trump mulai keliling dunia, Arab Saudi jadi yang pertama

Merdeka.com - Setelah lima bulan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump segera menggelar kunjungan kenegaraan luar negeri untuk pertama kalinya. Dari tiga negara yang bakal disambangi, dan Arab Saudi menjadi yang pertama.

Dilansir Asharq Al-awsat, Jumat (5/5), menyebut kehadiran pertama ke Arab Saudi akan menjadi sebuah perjalanan sejarah baru bagi koalisi Saudi-AS. Berikutnya, Trump akan mendatangi Israel dan Vatican.

Setelah itu, Trump akan menghadiri pertemuan NATO di Brussel, Belgia pada 25 Mei mendatang, dilanjutkan dengan G-7 summit di Sisilia, Italia pada hari yang sama.

"Saya akan memulai pertemuan yang benar-benar bersejarah di Arab Saudi bersama para pemimpin dari seluruh dunia Muslim," kata Trump di Gedung Putih.

"Di sana, kami akan mulai membangun pondasi baru atas kerja sama dan dukungan bagi aliansi Muslim kami, untuk memerangi ekstremis, terorisme dan kekerasan, serta untuk merangkul lebih dari sekadar dan masa depan cerah bagi pemuda Muslim di negara-negara mereka."

Dalam pernyataannya, Gedung Putih menyebutkan Trump menerima undangan langsung dari Raja Salman bin Abdulaziz, pelindung dua Masjid Suci, untuk mengunjungi Kerajaan Arab Saudi akhir bulan ini.

"Kunjungan ini akan menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Arab Saudi serta membuat kedua pemimpin membincangkan beberapa isu strategis, termasuk dorongan untuk mengalahkan kelompok terorisme dan menghilangkan ideologi radikal," demikian isi pernyataannya.

Selama kunjungannya ke tiga negara tersebut, Trump didampingi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, Menteri Pertahanan James Mattis, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Penasihat Keamanan Nasional Herbert McMaster, menantu sekaligus penasihat senior Jared Kushner dan Konselir Senior Gedung Putih bidang Ekonomi Dina Powell.

Sementara, pejabat senior menyebut Trump memilih Arab Saudi sebagai negara pertama yang didatanginya menunjukkan betapa spesialnya negeri Petro Dollar itu bagi AS, sekaligus menegaskan komitmennya untuk meningkatkan hubungan AS dengan dunia Muslim.