Trump Harap China dan Hong Kong Bisa Tangani Aksi Unjuk Rasa
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan, dirinya berharap ada solusi antara pemerintah China dan pengunjuk rasa di Hong Kong yang memprotes perubahan RUU Ekstradisi.
Lebih dari 70 orang terluka dalam aksi yang berlangsung sejak Rabu tersebut, menurut laporan CNN, dilansir Kamis (13/6). RUU itu akan mengizinkan Hong Kong untuk mengekstradisi buronan ke wilayah di mana tidak memiliki kesepakatan ekstradisi resmi, termasuk daratan China, Taiwan dan Makau.
"Saya tidak tahu apa yang mereka kirimkan pada mereka. Itu demonstrasi yang mereka alami. Saya mengerti alasan demonstrasi itu, tetapi saya yakin mereka akan bisa menyelesaikannya. Saya harap mereka akan berhasil. Saya harap mereka dapat menyelesaikannya dengan China," kata Trump, ketika ditanya apakah para pengunjuk rasa mengirim pesan ke China.
Trump mengatakan, unjuk rasa Hong Kong adalah aksi unjuk rasa terbesar yang pernah dia saksikan. "Jadi saya berharap bisa ditangani China dan Hong Kong," ujarnya.
"Saya melihat hari ini dan itu benar-benar satu juta orang. Sering kali orang mengatakan mereka terdiri dari 2.000 orang tetapi benar-benar 1.000 atau 200 orang. Saya melihatnya sepanjang waktu. Tapi ketika kalian melihat unjuk rasa ini, mereka mengatakan itu jutaan orang. Dan memang jutaan orang," lanjutnya.
Protes hari Rabu terjadi tiga hari setelah warga Hong Kong melakukan pawai damai di pusat kota. Polisi memperkirakan 240.000 orang hadir pada Minggu (9/6), sementara panitia pawai mencatat angka 1,03 juta. Ini merupakan unjuk rasa terbesar sejak bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada tahun 1997.
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa di Hong Kong pada hari Rabu, beberapa jam setelah puluhan ribu massa mengepung markas besar pemerintah kota dan menunda pembahasan mengenai RUU kontroversial itu.
Ketika bentrokan meletus antara demonstran dan pihak berwenang pada Rabu sore waktu setempat, Komisaris Polisi Hong Kong Steven Lo Wai-chung menyebut demonstrasi itu sebagai kerusuhan. Menurutnya polisi tak punya pilihan lain selain menggunakan kekuatan untuk membubarkan massa aksi.
Kendati Hong Kong bagian dari China, wilayah itu memiliki undang-undang terpisah yang mengikuti sistem Inggris dan tidak ada hukuman mati, tidak seperti China daratan. Banyak orang takut RUU Ekstradisi yang diusulkan berarti mereka dapat diambil dari Hong Kong oleh otoritas China karena pelanggaran politik atau bisnis yang tidak disengaja.
Pernyataan Trump yang berharap resolusi antara Hong Kong dan China muncul setelah rencana pertemuan dirinya dengan Presiden China, Xi Jinping di sela agenda G20 di Osaka, Jepang akhir bulan ini. Kedua pemimpin ini diharapkan melanjutkan pembahasan terkait perdagangan, namun Penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway menduga akan ada pembicaraan terkait RUU Ekstradisi.
"Jelas, kami ingin orang-orang hidup dalam kedamaian dan kemakmuran dan kami - cukup kaget melihat banyak orang turun ke jalan. Ketika Presiden bertemu dengan Presiden Xi mungkin itu akan dibahas," ujarnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus mendorong semua pihak menahan diri dan menghindari kekerasan.
"Tentu saja kami menganggap protes damai ini sangat penting dan penting bagi pemerintah Hong Kong untuk menghormati kebebasan berekspresi ini, menghormati hak untuk berkumpul secara damai," katanya dalam jumpa pers hari Rabu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengharapkan implementasi tersebut terus berjalan penuh.
Baca SelengkapnyaSultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUcapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca SelengkapnyaKemhan menyebut Menhan ke China untuk mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan China utamanya di bidang pertahanan.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca Selengkapnya