TKI dilaporkan ke polisi, pakai ponsel majikan hingga Rp 52 juta
Merdeka.com - Buruh Migran asal Indonesia bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, dilaporkan ke polisi. Sang majikan kesal lantaran pekerjanya itu memiliki kebiasaan buruknya memakai telepon tanpa izin untuk menghubungi sanak famili di Tanah Air. Tersangka AB (32) tertangkap tangan menggunakan ponsel majikan, SS, melakukan sambungan langsung internasional ke kampung halamannya.
Total kerugian diderita SS mencapai 14 ribu Dirham atau sekitar Rp 52,2 juta. SS yang kaget menerima tagihan tersebut, langsung mencari tahu penyebabnya. Ternyata selama sebulan lalu, banyak nomor Indonesia yang dihubungi.
Kecurigaan langsung mengarah kepada AB, asisten rumah tangganya, Ternyata bukan kali ini saja telepon SS dipakai tanpa izin.
"Dialah satu-satunya yang membersihkan ruangan saya, tidak ada pembantu lain di sini. Dia melakukan sambungan telepon internasional, saya memaafkannya pada kala itu, namun kejadian ini berlanjut kembali," tutur AB kepada polisi, dikutp Emirates247, Minggu (22/11).
Kasus ini tengah diteruskan dalam ranah hukum. Vonis pengadilan rencananya dijatuhkan pada bulan depan.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaNamun mereka memutuskan untuk tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku mencabuli korban sejak pertengahan 2022 sampai 2023. A
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca Selengkapnya