Tersangka Bom Boston bermotif agama
Merdeka.com - Tersangka Bom Boston Dzokhar Tsarnaev mengatakan kepada tim penyelidik FBI, kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, merupakan dalang dalam serangan teror itu.
Seorang pejabat pemerintah yang mengetahui langsung penyidikan dalam kasus itu mengungkapkan kepada stasiun televisi CNN, Selasa (23/4), rencana serangan itu bermotif agama. "Tamerlan ingin membela Islam dari serangan," kata pejabat menolak disebutkan identitasnya itu.
Dzokhar bersama Tamerlan meledakkan dua bom dekat garis akhir marathon Boston pekan lalu. Insiden itu menewaskan tiga orang dan mencederai 180 lainnya. Tamerlan terbunuh dalam baku tembak, sedangkan Dzokhar ditangkap dengan luka tembak di leher, dua kaki, dan satu tangan.
Sumber yang sama mengatakan dua tersangka itu bertindak sendiri dan tidak terlibat dengan jaringan teroris internasional.
Dzokhar kini dirawat di Rumah sakit Beth Israel Deaconess, Kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat. Tim penyidik dari FBI menanyai pemuda 19 tahun itu saban beberapa jam didampingi tim dokter.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islam menyatakan para tersangka berada di lantai satu dekat pintu masuk utama
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum tentang teks ceramah lucu tentang ramadan yang bikin jemaah terhibur dan tidak bosan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
YA mengaku telah berenang selama 2,5 jam bersama korban di kolam renang
Baca SelengkapnyaPenembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMembaca kalimat tahlil mengingatkan setiap Muslim akan prinsip dasar iman mereka.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya