Taliban tembak kepala gadis 14 tahun
Merdeka.com - Tim dokter hari ini berhasil mengeluarkan sebuah peluru dari kepala Malala Yusafzai. Bocah perempuan 14 tahun ini kritis setelah kemarin ditembak oleh anggota milisi Taliban.
Peristiwa itu berlangsung saat Malala di bus usai pulang sekolah. Motif penembakan itu lantaran dia giat mengkampanyekan kebebasan pendidikan bagi kaum perempuan di Pakistan.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (10/10), banyak rakyat Pakistan tergoncang atas kejahatan Taliban itu. Malala dirawat di unit gawat darurat rumah sakit militer di Kota Peshawar, barat daya Pakistan. "Peluru itu menembus sampai ke tempurung bagian belakang kepalanya dekat bagian leher," ujar dokter tidak disebutkan namanya.
Polisi tidak disebutkan namanya mengungkapkan pelaku memiliki janggut kecil dan masuk ke dalam bus lalu mencari tahu di mana Malala duduk. Serangan ini juga melukai dua pelajar lainnya. Tembakan kedua mengenai bahu teman Malala dan peluru ketiga hanya menimbulkan luka kecil di kaki murid lainnya.
Juru bicara Taliban Ihsanullah Ihsan mengakui pihaknya bertanggung jawab atas insiden itu. Dia menambahkan Taliban telah memperingatkan Malala berhenti menyuarakan perlawanan terhadap Taliban. "Dia gadis berpikiran Barat dan selalu berbicara melawan kita. Kita akan menargetkan mereka melawan Taliban," katanya.
Malala meraih penghargaan internasional karena memperlihatkan kekejaman Taliban dalam sebuah blog untuk BBC tiga tahun lalu. Dia menyebarluaskan foto sekaligus informasi soal Taliban yang membakar sekolah-sekolah dan meneror para penduduk.
Perjuangan Malala bergema di mana sepuluh ribu gadis Pakistan ditolak mengeyam pendidikan oleh kaum militan Islam di sepanjang barat laut Pakistan. Pemerintah Pakistan telah berperang dengan Taliban sejak lima tahun lalu.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengutuk keras penyerangan itu. Dia menegaskam pihaknya tidak akan menghentikan perang terhadap Taliban dan Al-Qaidah, serta tetap mendukung perempuan mengecap pendidikan.
Dengan mengeksploitasi ajaran Islam, Taliban mengharamkan perempuan bersekolah, bekerja, dan keluar rumah. Basis pertahanan Taliban dan Al-Qaidah diyakini di sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Relawan bekerja dengan tulus ikhlas tanpa menginginkan embel-embel jabatan.
Baca SelengkapnyaSaat Kecil Takut Barongsai, Inilah 14 Fakta Menarik Afgan. Yuk, simak!
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca Selengkapnya