Taliban Janji Bakal Libatkan Perempuan dalam Pemerintahan
Merdeka.com - Taliban telah mengumumkan pemerintahan baru di Afghanistan beberapa hari lalu. Pejabat yang mengisi beberapa posisi penting itu semuanya laki-laki. Padahal sebelumnya menjanjikan pemerintahan yang inklusif.
Namun juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid berjanji pihaknya akan melibatkan perempuan dalam pemerintahan Afghanistan, hanya saja saat ini merupakan pemerintahan sementara, seperti dilaporkan stasiun televisi Prancis, BFM TV pada Kamis.
“Pemerintah ini sementara,” ujarnya, mengacu pada kabinet sementara yang diumumkan awal pekan kemarin, dilansir laman CGTN, Kamis (9/9).
“Kami menyiapkan posisi untuk perempuan,” lanjutnya.
Mujahid diangkat sebagai Menteri Wakil Menteri Penerangan. Lama menjadi juru bicara Taliban, Mujahid telah lebih dari 10 tahun menjadi figur kunci yang memberikan informasi tentang aktivitas Taliban. Dia secara berkala mengunggah rincian serangan bunuh diri lewat akun Twitter-nya.
Tak satu pun foto dirinya beredar sampai dia menggelar konferensi pers pertama setelah kejatuhan Kabul bulan lalu. Selama bertahun-tahun badan intelijen militer AS percaya Mujahid adalah seorang persona dari sejumlah individu yang menjalankan operasi media Taliban.
Taliban menjanjikan akan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih moderat setelah mereka berhasil merebut Kabul pada 15 Agustus lalu, tidak seperti kekuasaan mereka sebelumnya pada 1996-2001, di mana mereka melarang perempuan dan anak perempuan sekolah, termasuk mewajibkan memakai burka atau penutup seluruh wajah dan kepala, serta memberlakukan hukuman keras seperti rajam dan potong tangan.
Selain Mujahid, beberapa petinggi Taliban mendapatkan posisi dalam kabinet sementara ini, di antaranya Mohammad Hasan Akhund diangkat menjadi Plt Perdana Menteri. Akhund telah lama menjabat sebagai kepala badan pengambil keputusan Taliban, Rehbari Shura, atau dewan pemimpin. Dia pernah menjadi menteri luar negeri dan kemudian perdana menteri dalam pemerintahan Taliban yang pertama pada 1996-2001.
Kepala kantor politik Taliban di Doha, Abdul Ghani Baradar diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri sementara. Dia pernah menjabat wakil menteri pertahanan ketika Taliban memerintah Afghanistan dua dekade lalu.
Menteri Luar Negeri sementara yaitu Amir Khan Muttaqi. Muttaqi bertugas sebagai menteri budaya dan informasi dalam pemerintahan Taliban sebelumnya, juga menteri pendidikan. Dia kemudian dikirim ke Qatar dan ditunjuk sebagai anggota komisi perdamaian dan tim negosiasi yang melakukan pembicaraan dengan AS.
Mullah Yaqoob menjabat Plt Menteri Pertahanan. Tahun lalu, pria berusia 30-an tahun ini ditunjuk sebagai kepala seluruh komisi militer Taliban dan bertugas mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.
Sirajuddin Haqqani ditunjuk sebagai Plt Menteri Dalam Negeri. Haqqani merupakan seorang buronan FBI paling dicari karena diduga terlibat dalam serangan bunuh diri dan memiliki hubungan dengan Al Qaidah. Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar bagi pemberi informasi yang bisa membuatnya tertangkap.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaAyahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Disangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaSosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI
Ia lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pembunuhan Berencana, Caleg ini Terancam Hukuman Mati
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wainnaillahi Rojiun, Brigjen TNI Adik Jenderal Non Akpol Berduka
Brigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca Selengkapnya