Tak bisa bayar inkubator, bayi prematur meninggal dunia
Merdeka.com - Bayi perempuan di Punjab, India, meninggal dunia setelah dokter memindahkannya dari inkubator. Ini karena orang tua si bayi tak mampu membayar biaya inkubator sebesar 200 rupee (atau sekitar Rp 34.054).
Bayi yang terlahir prematur pada 20 Juli lalu ini membutuhkan inkubator untuk tetap bertahan hidup. Awalnya Rumah Sakit Sipil memberikan bantuan inkubator selama dua hari. Namun pada Rabu malam inkubator dilepas karena keluarga si bayi tak mampu membayar biayanya.
Kumar, sang ayah yang bekerja sebagai tukang cat, mengaku tak memiliki biaya tersebut dan tak bisa meminjam dari siapa pun. Karena hal ini, pihak berwenang rumah sakit kemudian memindahkan bayi dari inkubator. Tanpa inkubator, si bayi pun meninggal beberapa jam kemudian.
"Kami terus memohon agar mereka membiarkan anak kami hidup dalam inkubator, dan kami akan membayarnya nanti. Tetapi mereka menolak," kata Kumar, seperti dilansir oleh The Telegraph (01/08).
"Mereka membunuh bayiku," Sunita, ibu si bayi terus menangis dan tak dapat ditenangkan.
Sunita mengatakan pada Hindustan Times bahwa seorang perawat memintanya membayar 200 rupee untuk membayar inkubator.
"Saya mengatakan bahwa suami saya perlu waktu untuk membayarnya, tetapi tak berhasil, dan bayiku dikeluarkan dari inkubator," katanya.
Setelah itu dia melihat bayinya tak bergerak. Perawat menjadi panik dan menempatkannya kembali di inkubator. Namun tiga jam kemudian bayi itu meninggal.
Menteri negara bagian, Prakash Singh Badal, sangat menyayangkan kematian bayi ini. Saat ini dia telah menunjuk komite pejabat kesehatan senior untuk menyelesaikan penyelidikan atas insiden tersebut dalam waktu dua hari.
Dia meminta agar komite memberikan tindakan tegas terhadap staf rumah sakit yang bersalah dan memberikan 1.180 poundsterling (atau sekitar Rp 17,4 juta) pada pasangan suami istri yang berduka itu.
Sementara itu, hingga saat ini pengawas rumah sakit, Dr Iqbal Singh, menolak untuk berkomentar.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaMenggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasanya ditandai dengan bentuk perut yang sudah berada di bawah atau di sekitar panggul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaPemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaPara pelaku terancam hukuman sepuluh tahun penjara lantaran praktik aborsinya.
Baca Selengkapnya