Surat Ancaman Trump kepada Erdogan: Jangan Keras Kepala, Jangan Bodoh!
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan sejawatnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah surat yang janggal dengan mengatakan "jangan bodoh". Surat itu dikirimkan Trump di hari yang sama ketika Turki memulai operasi militer di utara Suriah untuk menyingkirkan milisi Kurdi.
Surat yang pertama kali diperoleh reporter Fox Business itu memperlihatkan Trump memulai kata-katanya dengan bahasa diplomatik yang santun sekaligus mengancam.
"Mari kita buat sebuah kesepakatan yang baik!" tulis Trump dalam surat bertanggal 9 Oktober yang dipastikan asli oleh Gedung Putih dan dikabarkan sejumlah kantor berita, seperti dilansir laman the Guardian, Kamis (17/10).
Beberapa hari setelah Trump memberi lampu hijau bagi Turki untuk melancarkan operasi militer dengan menarik mundur pasukan AS dari wilayah Kurdi, Trump mengatakan kepada Erdogan dia akan menghancurkan ekonomi Turki jika invasi mereka melewati batas.
"Anda tidak mau bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang dan saya juga tidak mau bertanggung jawab untuk menghancurkan ekonomi Turki--dan saya akan lakukan itu," tulis Trump.
"Sejarah akan menjadikan Anda teladan jika Anda menyelesaikan masalah ini dengan cara yang benar dan humanis," lanjut Trump. "Tapi sejarah akan menilai Anda sebagai orang jahat jika semua itu tidak terjadi"
"Jangan keras kepala. Jangan bodoh. Saya akan telepon Anda nanti," kata Trump mengakhiri suratnya.
©TwitterErdogan Tolak Gencatan Senjata
Surat janggal itu kemudian membuat banyak kalangan meragukan keasliannya dan menyebutnya itu "gurauan" dan "memalukan".
"Saya tadinya menyangka itu bohongan, gurauan yang mungkin berasal dari Ruang Oval," kata anggota kongres dari Demokrat, Mike Quigley kepada CNN. "Tapi semua kata-katanya seperti ucapan presiden Amerika Serikat, sepintas terdengar seperti mendikte dengan kemarahan, ucapannya keluar dari apa yang terlintas di kepalanya."
Dua hari lalu Erdogan menolak usulan Amerika Serikat yang menyarankan gencatan senjata di utara Suriah dan mengatakan dia tidak takut dengan sanksi AS.
"Mereka suruh kita umumkan gencatan senjata. Kita tidak akan pernah umumkan gencatan senjata," ujar Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan pulang dari Azerbaijan, seperti dikutip harian Hurriyet dan dilansir laman Al Araby, Rabu (16/10).
"Tidak mungkin bagi kita untuk gencatan senjata sampai Turki membersihkan 'organisasi teror' dari perbatasannya," kata Erdogan merujuk pada pasukan Kurdi Suriah.
Erdogan juga mengatakan pasukan Suriah yang memasuki Kota Manbij di utara Suriah bukanlah potensi negatif bagi Turki selama daerah itu dibersihkan dari para milisi Kurdi Suriah.
"Rezim Suriah masuk ke Manbij bukanlah masalah bagi saya. Mengapa? Karena itu wilayah mereka sendiri," kata dia. Bagi Turki, yang penting adalah militan Kurdi tidak ada lagi di kawasan itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaSebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaMahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca Selengkapnya