Suhu minus, mahasiswa China tetap semangat antre masuk perpus
Merdeka.com - Mahasiswa China tetap semangat menuju ke perpustakaan meski suhu mencapai minus dua derajat celcius. Mereka bahkan sudah antre sebelum tempat itu buka pukul 08.00 waktu setempat.
Surat kabar the Daily Mail melansir gambar mahasiswa berbaris antre untuk bisa meminjam buku perpustakaan di Universitas Nanjing, Fakultas Ekonomi dan Keuangan, Kamis (15/1). Kampus berada di Provinsi Jiangsu ini tengah mengadakan ujian tingkat akhir hingga memaksa para mahasiswa membanjiri perpustakaan.
Mereka bahkan mengantre sejam lebih. Sudah sering banyak kritik masuk lantaran mahasiswa membludak namun tempatnya tak diperluas. Perpustakaan menjadi tempat belajar yang paling asyik dan bisa berkonsentrasi namun kondisi ini membuat waktu mahasiswa terbuang.
Beberapa ruang belajar sudah habis dipesan oleh mereka yang memiliki uang untuk menyewanya. "Seharusnya perpustakaan milik semua mahasiswa namun ini hanya bisa digunakan segelintir. Ini tidak adil," ujar salah seorang mahasiswa bernama Hu Feng.
Mereka berharap pemerintah bangun beberapa perpustakaan lagi agar mereka bisa membaca dan memiliki ruang untuk belajar.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca SelengkapnyaAlam Jamaaluka Tentua, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara berhasil juara suara rendah pria dan tampil di Istana Negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaTak hanya berprestasi di bidang olahraga, Marco juga memiliki prestasi di bidang akademik.
Baca SelengkapnyaKesuksesan keduanya juga dibuktikan saat mendidik anak. Putra sulungnya berhasil menulis 40 buku saat usianya baru 11 tahun
Baca Selengkapnya