Sri Lanka Berlakukan Jam Malam Nasional Pasca Sekelompok Massa Serang Masjid
Merdeka.com - Satu orang tewas di Sri Lanka pada Senin (13/5) setelah polisi menembakkan gas air mata pada massa yang menyerang masjid dan toko milik warga muslim. Selain itu, diberlakukan jam malam setelah pecah kekerasan sektarian sejak serangan bom saat perayaan Paskah April lalu.
Serangan pada 21 April yang diklaim oleh ISIS, menargetkan gereja dan hotel, terbanyak di Kolombo, menewaskan lebih dari 250 orang dan menimbulkan ketakutan atas serangan balasan terhadap warga minoritas muslim.
Penduduk yang tinggal di wilayah muslim di Provinsi Barat Laut menyampaikan, massa menyerang masjid dan merusak toko serta usaha yang dimiliki warga muslim pada hari kedua.
"Ada ratusan pengacau, polisi dan tentara hanya mengamati. Mereka membakar masjid-masjid kami dan merusak sejumlah toko yang dimiliki warga muslim," kata salah seorang penduduk di kawasan Kottampitiya melalui telepon, dilansir dari laman CBC, Selasa (14/5). Warga ini meminta agar tak disebutkan namanya karena takut menjadi target serangan.
"Ketika kami berusaha keluar dari rumah, polisi meminta kami diam di dalam rumah," ujarnya.
Juru bicara polisi, Ruwan Gunasekera menyampaikan, polisi memberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 sampai 04.00 pagi.
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe dalam pernyataannya menyampaikan, tindakan sabotase menghambat penyelidikan oleh pasukan keamanan.
"Jika rasisme bangkit dan perdamaian terganggu, negara akan menjadi tidak stabil. Tujuan kelompok-kelompok yang memicu kekerasan ini adalah menimbulkan kekacauan dalam kehidupan masyarakat dan destabilisasi negara," jelasnya.
Wickremesinghe mengatakan telah memberikan mandat kepada pasukan keamanan untuk menindak tegas para pengacau. Sebuah sumber polisi menyampaikan, polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau massa di sejumlah tempat di Provinsi Barat Laut.
Kaca berserakan di masjid Masjid Abbraar di kota Kiniyama yang diserang. Semua jendela dan pintu gedung merah muda hancur. Seorang pengurus masjid mengatakan, serangan itu dipicu saat beberapa orang meminta dilakukan penggeledahan bangunan utama setelah tentara memeriksa danau seluas 43 hektar di dekatnya. Pihak berwenang menduga danau dan sumur digunakan sebagai tempat menyembunyikan senjata.
Seorang pria 34 tahun yang tengah berada di masjid saat serangan terjadi menyampaikan, ada sekitar 150 sampai 200 orang datang ke masjid dengan membawa tongkat dan pedang pada Senin. Warga yang ada di dalam membujuk mereka agar keluar dengan bantuan polisi.
Namun massa ini kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak, sekitar 1.300 orang. Warga muslim yang berkumpul di masjid meminta polisi menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan massa, tapi polisi mengatakan massa tersebut ingin melakukan sidak di masjid untuk mencari senjata.
Saksi ini mengatakan, massa kemudian masuk ke dalam masjid dan melakukan penggeledahan.
Juru bicara polisi, Gunasekera tak memberikan tanggapan atas insiden ini. Namun dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surel, dia mengatakan ada sejumlah kerusakan bangunan di kawasan Hettipola, Distrik Kurunegala, dan dilaporkan tak ada warga terluka.
Pihak berwenang juga memberlakukan larangan sementara penggunaan sejumlah media sosial seperti WhatsApp, setelah terjadi sejumlah perselisihan di Facebook. Di Twitter, operator seluler ternama di Sri Lanka, Dialog Axiata Plc, menyampaikan, pihaknya menerima instruksi untuk memblokir sejumlah aplikasi seperti Viber, IMO, Snapchat, Instagram and YouTube sampai ada pemberitahuan lanjutan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islam Raih Penghargaan dari Imam Besar Rusia Setelah Selamatkan 100 Orang dari Serangan Penembakan: Ini Cara Orang Tua Mendidik Saya
Penembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaRamadan 2024, 13 Pasangan Tanpa Nikah di Banjarmasin Digerebek Dalam Hotel
Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Hanya Lebaran, Ini Makna Tradisi Belah Ketupat oleh Warga Serang untuk Peringati Isra Miraj
Ketupat tak hanya sekedar panganan bagi masyarakat di Serang, tetapi mengandung makna nilai keislaman.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan, Cak Imin: Momentum Kita Menjadi Manusia Penuh Ketulusan & Keikhlasan
Cak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.
Baca SelengkapnyaKekejaman Israel, 3 Bulan Agresi Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaGeledah Rumah Terduga Teroris di Kabupaten Bandung, Densus 88 Sita Sejumlah Barang Bukti
Pria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca Selengkapnya