Skandal Liga Jerman 2005, bikin geger sebelum Piala Dunia
Merdeka.com - Skandal pengaturan skor dan perjudian sepak bola terbesar di Jerman terungkap pada 2005 sempat bikin geger. Pasalnya tahun berikutnya negara itu bakal menghelat ajang Piala Dunia.
Meski tindak perjudian dan pengaturan skor itu melibatkan satu wasit, Robert Hoyzer, tetapi beberapa pemain, pelatih, dan manajemen tim dituding terlibat dalam tindak kriminal itu sejak 1970, seperti dilansir dari situs www.wikipedia.org.
Beruntung skandal itu terjadi di liga Divisi Satu dan Dua. Hal itu terbongkar setelah empat wasit, yakni Lutz Michael Frolich, Olaf Blumenstein, Manuel Grafe, dan Felix Zwayer, melaporkan Robert Hoyyzer ke Asosiasi Sepakbola Jerman karena mencurigakan. Setelah tahu dilaporkan, dia mundur dari jabatannya.
Hoyzer terlihat sering bertemu dengan tiga orang diduga jaringan sindikat judi asal Kroasia. Sejak itu mereka diawasi polisi. Pada Januari 2005, beberapa orang yang diintai ditangkap. Diduga mereka dari aktivitas itu mereka meraup untung sekitar 2 juta Euro atau setara Rp 23.2 miliar.
Cara kerja mereka mengatur hasil pertandingan adalah dengan menukar wasit sehari sebelum pertandingan atau membuat keputusan kontroversi dalam permainan, seperti menghadiahkan pinalti atau memberikan kartu merah pada pelanggaran ringan.
Sejak itu, Hoyzer dilarang menjadi wasit seumur hidup dan beberapa anggota sindikat judi itu dipenjara dengan masa tahanan bervariasi.
Sejak itu, Asosiasi Sepakbola Jerman melakukan beberapa perubahan aturan. Pertama, mereka bakal mengumumkan susunan wasit dua hari sebelum pertandingan dan mereka harus sudah berpengalaman menjadi penengah pertandingan tiga tahun di liga divisi dua.
Mereka juga mulai sadar pentingnya penggunaan rekaman video sebagai bukti lain jika keputusan wasit kontroversial.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaPelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Satgas Anti Mafia Bola Polri telah melengkapi berkas perkara pengaturan skor pertandingan di Liga 2 pada tahun 2018
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSejumlah anggota berlenggak-lenggok di hadapan jenderal polisi.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah berstatus WNI, namun ia tidak bisa tampil di Piala Asia 2023
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengaku optimistis tim voli putri Jakarta BIN dan tim voli putra Jakarta STIN BIN juara Proliga
Baca Selengkapnya