Setelah 24 Hari Nihil, Selandia Baru Laporkan Dua Kasus Baru Covid-19
Merdeka.com - Selandia Baru melaporkan dua kasus virus corona baru, pada Selasa (16/6). Kedua kasus positif berhubungan dengan perjalanan baru-baru ini dari Inggris. Kedua kasus menjadi yang pertama bagi Selandia Baru, setelah tak ada lagi penularan Covid-19 selama 24 hari berturut-turut.
Seperti dilansir Reuters, Selandia Baru telah menghentikan semua pembatasan sosial dan ekonomi pekan lalu, kecuali untuk kontrol di perbatasan, setelah mengumumkan tidak ada lagi kasus virus corona. Negara tersebut menjadi salah satu negara pertama di dunia yang kembali ke kehidupan normal seperti sebelum pandemi.
Meski demikian, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengingatkan bahwa kasus-kasus baru masih mungkin muncul di masa depan, kala para penduduk Selandia Baru kembali pulang, dan beberapa yang lainnya juga diperbolehkan di bawah kondisi-kondisi tertentu.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan kasus-kasus baru itu terkait dengan perbatasan karena adanya perjalanan baru-baru ini dari Inggris. Kedua kasus juga saling berhubungan, sebagaimana dikatakan Kemenkes dalam sebuah pernyataan.
Detil lebih lanjut diperkirakan akan diberikan pada konferensi pers yang akan digelar Selasa ini. Sejauh ini, Selandia Baru telah mencatat 22 kematian akibat Covid-19.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnya