Seputar Isu Putin yang Dikabarkan Sakit Kanker Darah, Umurnya Tinggal 2-3 Tahun Lagi
Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan sakit berat yaitu kanker darah dan seorang pejabat intelijen FSB mengatakan kondisi kanker Putin itu berkembang cukup parah sehingga dia hanya punya waktu untuk hidup tidak lebih dari dua atau tiga tahun lagi. Demikian rumor yang beredar belakangan ini menyusul pernyataan dari seorang oligarki Rusia.
Kondisi Putin yang terlihat gemetaran dan lemah di depan publik serta ketidakhadirannya dalam pertandingan hoki di Sochi tiga pekan lalu semakin memperkuat beredarnya rumor itu di media sosial.
Sebuah video yang merekam pertemuan Putin dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu juga memperlihatkan Putin berpegangan pada meja dan dia tampak letih dan tegang. Demikian dilaporkan Newsweek pertengahan bulan ini.
Pihak Kremlin yang dikontak oleh Newsweek berulangkali mengatakan Putin dalam kondisi sehat. Namun pernyataan dari salah satu orang kaya Rusia yang diperoleh majalan New Lines membuat rumor ini kian beredar.
Pengusaha yang disebut Yuri oleh New Lines itu punya hubungan dekat dengan Kremlin dan dia tidak tahu dirinya sedang direkam. Dalam pembicaraan 11 menit yang direkam pada Maret itu dia menyebut Putin sakit parah karena kanker darah.
Majalah New Lines mengatakan kabar valid yang mereka dapatkan itu diperoleh dari sumber terverifikasi dan pejabat intelijen. Sementara itu sang pengusaha yang termasuk dalam 200 orang terkaya Rusia itu meyakini Putin sudah menghancurkan ekonomi Rusia dan Ukraina karena perang saat ini.
Pernyataan si oligarki itu kemudian mendapat tanggapan berupa memo rahasia yang dikirimkan pada 13 Maret kepada manajer cabang FSB Rusia yang berisi seruan untuk "jangan percaya dengan rumor tentang kondisi presiden," kata Christo Grozev, kepala penyelidikan di situs investigasi Bellingcat kepada New Lines.
Namun, Grozev mengatakan kabar ini membuat pejabat FSB meyakini kondisi Putin yang sedang mengalamai sakit serius.
Bolar liar dari isu panas ini terus menggelinding. Awal bulan ini, sebuah pesan di Telegram yang diyakini dikelola oleh mantan pejabat letnan jenderal FSB mengklaim Putin akan menjalani operasi kanker.
Sang presiden sementara akan menyerahkan kekuasaannya kepada pimpinan Dewan Keamanan, Nikolai Patrushev. Kabar di Telegram itu ditulis oleh seseorang dengan nama samaran "Viktor Mikhailovich."
Di sisi lain, media investigasi RUsia The Project mengatakan Putin dalam beberapa tahun terakhir ini sudah diperiksa oleh onkologis Evgeny Selivanov sebanyak 35 kali.
Media Inggris Sky News dalam wawancara dengan kepala intelijen Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, mengatakan Putin dalam "kondisi yang sangat buruk secara psikologi dan fisik dan dia sakit parah."
Benarkah Putin sakit kanker?
Meski demikian kabar sebenarnya tentang kondisi Putin mungkin tidak akan pernah diketahui. Seperti yang sebelumnya dilaporkan leh Newsweek, Olga Lautman, peneliti senior di Pusat Analisis Kebijakan Eropa mengatakan awal bulan ini, "kabar tentang sakitnya Putin ini lebih hanya sekadar sandiwara dan pengalihan"
Menanggapi kabar rumor belakangan ini, dia mencuit "terlalu banyak omong kosong yang berasal dari agen intelijen Rusia. Saya sudah mendengar Putin sekarat sejak sekitar 2005."
"Orang-orangnya Putin melakukan ini untuk alasan internal. Buat mengetahui siapa saja orang dekat Putin yang sedang merencanakan sesuatu," cuit Lautman dalam serial podcast Kremlin File, "mereka juga mungkin sedang membuat rencana untuk menempatkan muka baru di Kremlin."
Tak urung romor soal kondisi Putin ini juga menuai tanggapan dari Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kemarin. Dia membantah Putin dalam kondisi sakit atau sedang mengalami sakit tertentu.
Kondisi kesehatan dan kehidupan pribadi Putin adalah hal tabu untuk dibahas di Rusia dan hampir tidak pernah jadi perbincangan publik.
Menjawab pertanyaan dari stasiun televisi Prancis TF1, Lavrov mengatakan, "Menurut saya tidak mungkin orang waras melihat ada tanda-tanda sakit atau penyakit pada Putin."
Lavrov mengatakan Putin yang akan berusia 70 tahun pada Oktober nanti muncul di depan publik "setiap hari".
"Anda bisa melihatnya di televisi, membaca atau mendengarkan pernyataannya," ujar Lavrov dalam komentar yang dirilis Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dilansir laman the Times of Israel, Senin (30/5).
"Biarlah nurani mereka yang menyebarkan kabar ini yang menjawabnya."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaKabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Baca SelengkapnyaPengembala ternak Muhyani (58) yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan setelah melawan pencuri menitipkan pesan untuk Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara partai pimpinan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu menuai tanda tanya besar dari banyak pihak
Baca SelengkapnyaHarapan dan doa bagi kesehatan Presiden pun diucapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca Selengkapnya