Sentimen anti-imigran menguat, muslim Cologne ikut diteror
Merdeka.com - Situasi di Kota Cologne, Jerman, memasuki masa siaga. Kekerasan bertendensi rasial banyak terjadi di penjuru kota, karena insiden pelecehan seksual terhadap 120 perempuan pada malam tahun baru lalu.
Para imigran dan pencari suaka menjadi tersangka pelecehan. Akibatnya, warga Cologne melakukan pembalasan sepihak. Kaum ekstrem kanan seperti anggota PEGIDA turut memperburuk situasi.
Di Facebook, banyak diskusi untuk menyerang orang-orang asing berwajah Timur Tengah dengan alasan polisi tidak bergerak serius. Kantor Berita AFP melaporkan, Selasa (12/1), komunitas muslim Cologne turut menerima getahnya.
"Kami mengalami dimensi baru kebencian akibat kasus tahun baru," kata Ketua Dewan Muslim Jerman, Aiman Mayzek.
Kantor Dewan Muslim Jerman diteror 50 kali pekan ini, serta mendapat banyak surat elektronik bernada kebencian.
Partai Uni-Demokratik Kristen yang menguasai pemerintahan kini sedang menggodok undang-undang baru. Intinya pemerintah Jerman dimudahkan mendeportasi imigran yang bermasalah.
Walau ada masalah di COlogne, 60 persen responden Jerman masih mendukung kebijakan negaranya menampung imigran maupun pengungsi dari negara yang dilanda perang. Hanya 37 persen responden menolak kehadiran orang asing, dan mereka rata-rata simpatisan partai nasionalis.
Ada 516 laporan yang masuk ke Polisi Cologne terkait insiden kejahatan terhadap perempuan pada malam tahun baru. Diperkirakan 40 persen mencakup pelecehan seksual.
Insiden malam tahun baru itu menjadi bahan amunisi kelompok oposisi untuk menyerang kebijakan Kanselir Angela Merkel. Atas perintah Merkel, Jerman menampung 1,1 juta imigran tahun lalu, kebanyakan pengungsi asal Suriah.
Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas mengatakan siapapun pelaku pelecehan seksual disertai perampokan itu akan dihukum. Jika mereka terbukti imigran yang baru datang, maka selain penjara akan ada tambahan sanksi deportasi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali
Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaPekerja Imigran Indonesia di Turki Meningkat 2 Tahun Terakhir, Paling Banyak di Sektor Ini
Sejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Penyebab Macet di Tasik Hingga Kendaraan Tak Bergerak Berjam-jam Semalam
Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaWarga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok
Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaMenengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca Selengkapnya