Merdeka.com - Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak kembali sadar setelah sempat koma di rumah sakit militer kawasan Maadi, Ibu Kota Kairo. Alat bantu medis yang kemarin membantunya tetap hidup juga telah dilepas.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (21/6), kondisi diktator 84 tahun itu perlahan-lahan stabil. Namun, salah satu sumber di rumah sakit mengatakan sulit bagi Mubarak bisa pulih sedia kala setelah kesehatannya anjlok tiga hari terakhir karena serangan stroke di penjara.

Anggota Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir (SCAF) Jenderal Said Abbas kemarin membantah rumor presiden yang berkuasa tiga dekade itu sempat meninggal secara klinis. "Segala wacana soal kematian klinis itu omong kosong," ujar dia kepada kantor berita Reuters.

Kedua putra Mubarak, Gamal dan Alaa saat ini belum bisa menemui orang tuanya. Mereka sudah mengajukan izin untuk menjenguk, namun otoritas Mesir belum memberikan jawaban. Keluarga mantan presiden itu memang dilarang sering bertemu selepas revolusi menumbangkan kekuasaan Mubarak.

Farid El Deeb, pengacara Mubarak, mengatakan bahwa akan ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit soal kondisi Mubarak. Dia pun mengkritik sebagian media yang terlalu terburu-buru memberitakan kematian Mubarak.

Husni Mubarak dihukum seumur hidup karena memerintahkan pembunuhan 900 pengunjuk rasa saat demonstrasi Februari tahun lalu. Dia juga didakwa terlibat korupsi, meski dinyatakan tidak bersalah.

Sejak dibui akhir bulan lalu di Penjara Tora, Ibu Kota Kairo, Mubarak mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti darah tinggi, kesulitan bernafas, dan detak jantung tak beraturan.