Selandia Baru Kewalahan Hadapi Gelombang Baru Covid-19, Bagikan Masker dan Tes Gratis
Merdeka.com - Pemerintah Selandia Baru hari ini mengumumkan ketersediaan masker dan tes cepat antigen secara cuma-cuma untuk menahan penyebaran COVID-19 dan mengurangi beban sistem kesehatan.
Sistem kesehatan di negara itu tengah kewalahan menghadapi lonjakan pasien COVID dan flu.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Kamis (14/7), jumlah kasus baru meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Pihak berwenang memprediksi gelombang Omicron saat ini akan lebih buruk daripada yang pertama.
Rumah-rumah sakit di negara itu berjuang mengurangi antrean pasien dan terpaksa menunda tindakan operasi medis.
Menurut Ayesha Verrall, menteri yang ditunjuk untuk menangani COVID-19, sistem kesehatan tertekan karena kombinasi sejumlah masalah.
Selain lonjakan jumlah kasus dan rawat inap, Selandia Baru juga menghadapi wabah flu musiman terburuk dan minimnya jumlah staf medis, kata dia dalam sebuah pernyataan.
Negara berpenduduk 5,1 juta jiwa itu mencatat 11.382 kasus baru COVID-19 pada Kamis, 765 pasien di antaranya harus dirawat.
Total jumlah kasus sejak awal pandemi mencapai 68.737.
Respons cepat dalam pencegahan virus telah membuat Selandia Baru terbebas dari COVID-19 hingga akhir tahun lalu.
Namun, sejak pemerintahnya mencabut kebijakan nol COVID-19 awal tahun ini setelah sebagian besar penduduknya divaksinasi, virus corona menyebar dengan cepat.
Verrall mengatakan meski kebijakan itu dicabut, masyarakat masih perlu memakai masker, mengikuti tes, dan menjalani isolasi jika mereka atau kerabat dekat mereka terbukti positif COVID-19.
Masker dan tes gratis kini tersedia secara luas, apotek diperbolehkan menjual obat COVID-19 dan kriteria penerima obat antivirus diperluas.
"Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berhenti memakai masker. Bukti menunjukkan memakai masker mengurangi separuh kemungkinan tertular COVID-19," kata Verrall.
Dia menambahkan bahwa masker juga membantu melindungi diri dari influenza.
"Jadi jika Anda tak mau memakai masker untuk (kebaikan) diri sendiri, pakailah demi pekerja kesehatan," kata Verrall.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnya