Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selain bantai 146 orang, Taliban paksa murid lihat guru dibakar

Selain bantai 146 orang, Taliban paksa murid lihat guru dibakar Salah satu murid selamat dari serbuan Taliban di Pakistan. ©2014 Merdeka.com/Demotix

Merdeka.com - Taliban kemarin (16/12) melakukan serangan teror paling buruk sepanjang sejarah Pakistan. Sembilan militan radikal menyerbu komplek sekolah dikelola tentara di Kota Peshawar. Mereka bisa menerobos masuk ke lembaga pendidikan itu karena memakai seragam tentara Pakistan. Para militan membawa bom dan senapan berat.

Setelah sembilan jam menembaki dan meledakkan beberapa gedung, korban tewas mencapai 146 orang. Mayoritas adalah pelajar SD dan SMP, serta guru. Sedangkan 113 pelajar lainnya cedera parah.

Serbuan balik oleh militer Pakistan, menewaskan seluruh anggota Taliban. Sayangnya, pasukan pemerintah baru datang selepas satu militan dikabarkan meledakkan diri di ruangan berisi 60 murid.

Seperti dilaporkan Stasiun Televisi NBC yang ada di dekat lokasi, militer Pakistan mendapat pengakuan murid dan saksi mata lainnya soal kekejaman para militan itu.

Siswa yang tidak dibunuh, terutama pelajar putri dari jenjang SD, dipaksa melihat guru mereka dibunuh. "Para militan itu menyiram bensin ke tubuh sang guru lalu memaksa murid-murid itu menyaksikannya," kata seorang petugas antiteror Pakistan yang tidak disebut namanya.

Lorong-lorong Rumah Sakit Militer Kota Peshawar dijejali mayat para pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah warna hijau-kuning.

Kepada Daily Mail, salah satu orang tua korban tewas menangis dan mengecam Taliban. "Apa salah anak saya, mereka tidak membawa senjata. Ini nyata-nyata ketidakadilan," raungnya.

Akibat insiden ini, Militer Pakistan bersumpah akan menghabisi Taliban.

Sedangkan Juru bicara Taliban Umar Muhammad Khurasani membenarkan pihaknya mengirim sembilan militan. Kelompok radikal itu mengaku sakit hati keluarga mereka diserang oleh militer Pakistan beberapa bulan lalu.

Khurasani menjelaskan, para militan itu sudah dilengkapi bom bunuh diri. Teror ini dilakukan, karena tentara Pakistan membunuh anggota mereka di wilayah kekuasaan Taliban Juni lalu.

"Ini adalah serangan balasan atas serangan militer di Waziristan Utara. Kami sengaja menyasar sekolah agar tentara Pakistan merasakan pula sakitnya kehilangan keluarga," kata Khurasani.

Dunia mengutuk serang teroris paling buruk sepanjang sejarah Pakistan itu. Perdana Menteri Inggris David Cameron menilai aksi Taliban mengerikan. "Kekejaman ini sangat mengejutkan dan tak bisa dinalar," ujarnya.

"Penyanderaan dan pembunuhan anak-anak sudah melampaui kekejaman apapun yang sudah dialami Pakistan yang sudah dicengkeram teror dan kekerasan selama bertahun-tahun," ujar Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

India yang biasanya tak akur dengan Pakistan menyebut teror Taliban nista. Perdana Menteri Narendra Modi menilai kelompok radikal itu amat pengecut.

"Aksi Taliban itu adalah sebuah aksi tak berperikemanusiaan dan merupakan sebuah kebrutalan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. India ikut merasakan duka Pakistan," ujar Modi.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme

Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme

SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.

Baca Selengkapnya
Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi

Cabuli Siswi SMP di Sekolah, Guru di OKI Dihajar Massa lalu Dibawa ke Polisi

Imam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Pelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka

Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya