Merdeka.com - Arab Saudi mengeksekusi lima warga Yaman Selasa lalu karena tuduhan merampok dan membunuh. Korban eksekusi itu kemudian ditampilkan di hadapan publik.

Seorang warga lagi asal Saudi, dieksekusi secara terpisah, seperti dilansir situs Huffington Post, Rabu (22/5).

Hukuman mati ini terjadi kedua kalinya dalam waktu kurang dari tiga bulan. Pada Februari lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik Saudi setelah negeri itu mengeksekusi tujuh orang warga negaranya sekaligus. Kedua kejadian itu berlangsung di Provinsi Jizan, sebelah selatan Saudi.

Kantor berita SPA menyatakan kelima warga Yaman itu dianggap melanggar hukum syariah karena merampok sejumlah toko di beberapa tempat dan membunuh seorang warga Saudi.

"Alhamdulillah, pihak keamanan bisa menangkap para pelaku. Dalam penyelidikan para pelaku mengakui perbuatan mereka," kata pernyataan dari kementerian Saudi.

Perbuatan kriminal mereka menurut hukum syariah termasuk tindak kejahatan serius.

Sebuah situs media lokal mempublikasikan sebuah foto menampilkan kelima mayat warga Yaman itu disalib pada papan yang ditopang alat berat crane.

Januari lalu Raja Abdullah menyatakan cukup percaya pada sistem peradilan di negerinya setelah PBB menyatakan prihatin atas hukuman dan eksekusi terhadap seorang perempuan asal Sri Lanka.