Sandera Kanada tewas, komandan militer Filipina dicopot
Merdeka.com - Brigadir Jenderal Alan Arrojado yang selama delapan bulan terakhir memimpin Brigade 501 Provinsi Sulu dicopot. Dia digantikan oleh Kolonel Jose Faustino selepas satu sandera asal Kanada dipenggal oleh militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo.
Philippine Star melaporkan, Kamis (29/4), Arrojado kabarnya bersitegang melawan atasannya, Mayor Jenderal Gerrardo Barrientos. Mereka adu pendapat soal strategi menekan militan, terkait operasi pembebasan para sandera.
Arrojado memiliki ide membebaskan sandera yang terdiri dari dua warga Kanada John Ridsdel dan Robert Hall, WN Norwegia Kjartan Sekkingstand, dan penduduk lokal Filipina bernama Maritess Flor. Keempat sandera itu mendesak dibebaskan lebih dulu, karena nyaris disekusi. Mereka diculik dari resor wisata Samal September 2015.
Usulan Arrojado tidak ditampung, kemudian militer Filipina mengedepankan serangan udara di Jolo. Hasilnya Ridsdel dipenggal, sedangkan tiga sandera lainnya dipindah ke lokasi belum diketahui.
Juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla, membantah Arrojado dicopot dari posisinya karena ada sandera terbunuh. Dia mengatakan Arrojado sudah waktunya dipindah ke divisi lain.
"Ini adalah penyegaran dan mutasi biasa dalam tubuh angkatan darat," ujarnya dalam jumpa pers kemarin. Padilla sekaligus menepis kabar pertengkaran Arrojado dengan sang atasan.
Selain tiga sandera dari Samal, militan Abu Sayyaf masih menyandera 14 awak kapal asal Indonesia, empat pelaut Malaysia, satu warga Belanda serta Jepang. Para sandera kabarnya diajak berpindah-pindah ke sekitar Jolo karena serangan intensif militer Filipina.
Dalam jumpa pers di Manila, Presiden Benigno Aquino menenangkan publik dalam negeri maupun internasional yang menyangsikan kemampuan militer Filipina menumpas Abu Sayyaf. Dia mengatakan tim intelijen bekerja keras memetakan lokasi para sandera. Rencana teror Abu Sayyaf juga sudah diperoleh.
"Aparat keamanan kita sanggup meredam ancaman ini. Kami harap rakyat Filipina bisa menjalankan aktivitas seperti biasa tanpa harus khawatir," kata Aquino.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaIa baru saja dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (29/4). Sebelumnya, Dwi Irianto sudah mengemban berbagai jabatan penting.
Baca SelengkapnyaMirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa pekan terakhir Kim Jong-un menggunakan setidaknya empat kendaraan mewah impor.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca Selengkapnya