Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan Warga Prancis Demo Tolak RUU Larangan Merekam Polisi yang Sedang Bertugas

Ribuan Warga Prancis Demo Tolak RUU Larangan Merekam Polisi yang Sedang Bertugas Demo di Prancis tolak RUU yang akan melarang warga merekam polisi yang sedang bertugas.. ©AFP

Merdeka.com - Ribuan orang berunjuk rasa di Paris pada Sabtu, menolak RUU yang akan mengkriminalisasi penyebaran foto wajah anggota polisi dengan tujuan agar mereka diganggu.

Para pendukung RUU ini mengatakan petugas polisi dan keluarga mereka perlu perlindungan dari perisakan atau pelecehan baik online dan secara langsung ketika tak bertugas.

Sementara itu, penentang RUU ini mengatakan RUU ini akan menghalangi kebebasan jurnalis dalam liputan, dan akan mempersulit meminta pertanggungjawaban polisi jika terjadi pelanggaran seperti penggunaan kekerasan yang berlebihan - sebuah kekhawatiran publik yang berkembang belakangan ini.

Bagi yang melanggar, terancam hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda 45.000 euro atau sekitar Rp 750 juta.

Di Alun-Alun Trocadero Square di Paris barat, para aktivis HAM, serikat buruh dan jurnalis menyerukan "Setiap orang ingin merekam polisi!" dan "Kebebasan!", sementara polisi dengan dilengkapi dengan peralatan anti huru hara berdiri di sekitar alun-alun.

Dikutip dari Alarabiya, Senin (23/11), banyak pengunjuk rasa yang memakai rompi berwarna terang, seperti yang dipakai anggota gerakan "Rompi Kuning" yang memulai gelombang unjuk rasa anti-pemerintah dua tahun lalu.

Beberapa orang membawa plakat yang bertuliskan "Kami akan meletakkan ponsel kami jika kalian meletakkan senjata kalian".

Unjuk rasa yang sama direncanakan di sejumlah kota lainnya seperti Marseille, Lille, Montpellier, Rennes, Saint-Etienne, dan Nice.

Di Paris, polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di akhir aksi. Sampai pukul 19.45, 23 orang ditangkap dan seorang polisi mengalami luka ringan, seperti disampaikan kepolisian Paris di Twitter.

Kepala Editor Investigasi situs berita Mediapart, Edwy Plenel, mengatakan RUU tersebut sebuah lampu hijau atas buruknya unsur kepolisian.

"Mereka yang berkuasa terus mencoba mencegah masyarakat, jurnalis, dan whistleblower mengungkapkan kegagalan negara. Ketika ini terjadi, demokrasi mati," jelasnya.

Selasa lalu, dua jurnalis ditangkap dalam sebuah unjuk rasa yang berujung bentrok dengan polisi saat anggota parlemen di Majelis Nasional mulai membahas RUU tersebut, yang didukung partainya Presiden Emmanuel Macron dan koalisinya di parlemen.

RUU tersebut diloloskan ke pembahasan pertama pada Jumat dan akan ada pembahasan kedua pada Selasa. Kemudian RUU akan dibawa ke Senat untuk pembahasan lebih lanjut sebelum disahkan menjadi UU.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Garang Bawa Pedang di Jalan, Tiga Remaja Tertunduk Lemas saat Bertemu Ibu usai Diciduk Polisi

Tiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik

Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik

Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.

Baca Selengkapnya
Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya