Ribuan Arsip Pembunuhan John F Kennedy Dirilis Tanpa Edit
Merdeka.com - Gedung Putih memerintahkan ribuan dokumen pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) John F Kennedy dirilis sepenuhnya atau tanpa editan untuk pertama kalinya. Dengan publikasi 13.173 arsip online, Gedung Putih mengatakan lebih dari 97 persen dokumen telah tersedia untuk publik sekarang ini.
Tidak ada hal besar dari pembunuhan tersebut yang diperkirakan muncul dari dokumen-dokumen yang baru dirilis tersebut, tapi para sejarawan berharap bisa meneliti lebih jauh soal terduga pelaku pembunuhan, dikutip dari BBC, Jumat (16/12).
Kennedy ditembak saat berkunjung ke Dallas, Texas, pada 22 November 1963. UU yang disahkan pada 1992 mewajibkan pemerintah merilis semua dokumen terkait pembunuhan tersebut sampai Oktober 2017.
Pada Kamis (15/12), Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk membuka dokumen tersebut. Namun Biden mengatakan beberapa arsip akan tetap dirahasiakan sampai Juni 2023 untuk melindungi kemungkinan kerusakan.
Dalam perintah eksekutifnya, Biden menyatakan badan arsip telah melakukan upaya komprehensif untuk meninjau seluruh catatan sebanyak hampir 16.000 yang sebelumnya dirilis dalam setelah diedit dan dan menetapkan lebih dari 70 persen catatan tersebut sekarang dapat dirilis secara penuh atau tanpa diedit.
Pada Oktober 2021, Biden merilis sekitar 1.500 dokumen, tapi sejumlah dokumen lainnya tetap dirahasiakan.
Arsip Nasional AS menyampaikan, 515 dokumen tidak akan dibuka ke publik. Sedangkan sebanyak 2.545 dokumen lainnya akan ditahan sebagian.
Penyelidikan 1964 oleh Komisi Warren menemukan Kennedy dibunuh Lee Harvey Oswald, warga negara AS yang sebelumnya tinggal di Uni Soviet. Oswald dinyatakan beraksi sendiri. Dia tewas di ruang bawah tanah markas kepolisian Dallas dua hari setelah ditangkap.
Para akademisi berharap arsip yang dibuka ke publik ini bisa mengungkap lebih banyak informasi soal aktivitas Oswald di Mexico City, di mana dia bertemu pejabat badan intelijen Soviet atau KGB pada Oktober 1963.
Badan Intelijen AS (CIA) mengatakan dalam pernyataan terbarunya, seluruh informasi yang ditahan pihaknya berkaitan dengan perjalanan Oswald ke Mexico City yang sebelumnya dirilis.
"Tidak ada informasi baru terkait topik ini dalam rilis tahun 2022," jelas CIA.
Namun menurut peneliti di Mary Ferrell Foundation (lembaga nirlaba yang menggugat pemerintah AS untuk merilis arsip tersebut) mengatakan CIA menahan informasi terkait masa-masa Oswald di Mexico.
Lembaga ini juga mengatakan beberapa catatan CIA tidak pernah diserahkan ke badan arsip dan karena itu hanya sebagian yang dirilis.
Dalam satu dokumen terbaru, disebutkan bahwa Presiden Meksiko membantu AS melakukan penyadapan telepon di kedutaan Soviet di Meksiko tanpa sepengetahuan pejabat lainnya di pemerintah Meksiko.
Gedung Putih mengatakan dirilisnya arsip-arsip baru ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas bagi masyarakat terkait penyelidikan pembunuhan Kenndedy.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca SelengkapnyaGeorge Washington adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaJalan rusak yang dimaksud Jokowi terletak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPrabowo mengucapkan terima kasih kepada presiden-presiden sebelumnya.
Baca SelengkapnyaFirli meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan masyarakat
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tidak akan berencana dan biar mengalir biasa saja.
Baca Selengkapnya