Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rekaman bisa jadi saksi kejatuhan Erdogan

Rekaman bisa jadi saksi kejatuhan Erdogan erdogan. istanbulcalling.blogspot.com

Merdeka.com - Kasus rasuah Turki menyeret Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan ini tidak main-main dan telah menjadi perbincangan hangat di seluruh negeri. Seperti bola salju bergulir dan bom bersiap meledak. Bisa jadi Turki bakal mengalami revolusi sebab penolakan atasnya semakin kencang. 

Erdogan diminta mengundurkan diri dari jabatannya setelah rekaman diduga suara dia dan anaknya bernama Bilal menyimpan uang panas dalam jumlah besar di suatu tempat. "Ini bukan serangan pada saya namun pada Republik Turki," ujarnya berapi-api. 

Rekaman suara itu diprediksi pembuatannya setelah komisi rasuah menjerat tiga anak anggota kabinet Erdogan. Bilal pun ikut terseret meski tak pernah ditahan atas rekaman rekayasa dijulukinya tak bermoral itu.

Erdogan sendiri bersumpah menyelidiki korupsi dalam pemerintahannya namun mengecam tudingan keluarganya ikut terlibat skandal itu. Dalam rincian percakapan di telepon terlihat dengan sangat hati-hati pembahasan uang panas agar meyakinkan tidak satu pun mendengar atau menyadap mereka. 

Ketua Partai Republik Kemal Kilicdaroglu memperdengarkan rekaman itu pada anggota parlemen. "Apa pun Anda lakukan entah pergi kabur dengan helikopter atau melarikan diri ke luar negeri, Anda harus mengundurkan diri," Kilicdaroglu menegaskan.

Pengadilan menjalankan penyelidikan atas rekaman ini namun dikecam oleh pemerintah Erdogan. Mereka menilai ini upaya mengkudeta pemimpin sah sebab pengadilan didukung oleh kepolisian. Ribuan petugas bahkan dipindah tugaskan dan setengahnya diberhentikan dari jabatan mereka sebab menyelidiki skandal rasuah ini. Tak hanya itu para jaksa memimpin investigasi dilucuti dari posisi mereka.

Dalam detik-detik pembasmian rasuah pemerintah justru mengeluarkan peraturan mengejutkan yang mengatakan mereka memberikan kontrol langsung dan mandat pada lembaga pengadilan. Ini memberikan akses bagi penyelenggara negara untuk menutup pelbagai situs Internet jika menentang pemerintah tanpa harus mendapat izin dari pengadilan.

Gejolak Turki ini semakin menyudutkan pemerintahan Erdogan. Logikanya, jika saja dia benar tentu tak perlu takut pengadilan dan polisi menyelidikinya. Sebaliknya, dia bakal kebakaran jenggot seandainya rekaman itu terbukti otentik suara milik dia. Suka tak suka, mau tak mau, Erdogan harus angkat kaki dari kantor perdana menteri.

(mdk/din)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.

Baca Selengkapnya
Wajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2
Wajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2

Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?
Cak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?

Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.

Baca Selengkapnya