Ratusan media AS kecam Trump yang nyatakan perang terhadap pers
Merdeka.com - Berbagai surat kabar di Amerika Serikat, baik besar maupun kecil, hari ini mengecam sikap Presiden Donald Trump yang menyerang media. Koran-koran itu menulis tajuk rencana yang menekankan pentingnya kebebasan pers.
Koran yang memimpin kritikan terhadap Trump ini di antaranya ada The Boston Globe, yang menyerukan tagar #EnemyofNone dan diikuti oleh sekitar 200 koran di seantero AS.
"Hari ini Amerika Serikat punya presiden yang menciptakan mantra, semua media yang secara terang-terangan tidak mendukung kebijakan pemerintah adalah 'musuh dari rakyat'," tulis editorial Globe,seperti dilansir France24, Kamis (16/8).
Sikap Trump terhadap pers membuat orang kuat lainnya seperti Vladimir Putin di Rusia dan Recep Tayyip Erdogan di Turki juga menganggap jurnalis adalah musuh, kata the Globe.
Koran the New York Times yang kerap menjadi sasaran kritik dari Trump, menulis editorial pendek sepanjang tujuh paragraf dengan judul ditulis huruf besar "Kebebasan Pers Membutuhkan Anda".
"Tapi berkeras mengatakan kebenaran yang tidak kita sukai adalah 'berita palsu' adalah bahaya bagi denyut nadi demokrasi. Dan menyebut jurnalis sebagai musuh rakyat itu bahaya, titik," tulis The New York Times.
Di seantero Amerika, koran-koran lain ikut bergabung menyatakan sikap mereka untuk menjunjung tinggi kebenaran.
"Di tataran praktis, kami jurnalis hanya duduk mendengarkan rapat pemerintah yang membosankan dan belajar soal rumusan pembiayaan sekolah. Kesemua itu tidak seharusnya kami dijalani. Tugas kami memang tidak semulia kalimat Amandemen Pertama, tapi ini layak dilakukan."
Kelompok pengacara pendukung kebebasan pers mengatakan Trump adalah ancaman sesungguhnya bagi peran pers.
"Menurut saya pers tidak akan tinggal diam dan menerima begitu saja. Mereka akan bersikap ketika orang terkuat di dunia ingin melecehkan Amandemen Pertama," kata Ken Paulson, mantan pemimpin redaksi USA Today yang mengepalai Pusat Informasi Amandemen Perama dan Dekan Komunikasi di Universitas Middle Tennessee.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump Media Gugat Pendiri Truth Social, Media Sosial Punya Donald Trump
Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka.
Baca SelengkapnyaMedia Barat Bukan Dewa, New York Times, Washington Post dan Lainnya Lebih Pro-Israel dalam Pemberitaan Isu Palestina, Ini Buktinya
The Intercept melakukan analisis terhadap lebih dari 1.000 artikel yang diterbitkan media-media Barat terkait agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
New York Times Larang Jurnalisnya Gunakan Kata 'Genosida' dan 'Palestina' Saat Tulis Berita Soal Perang Israel di Gaza
Editor media ternama Amerika ini mengeluarkan memo terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaSederet Kontroversi Gus Samsudin Bikin Geleng-Geleng, Pemilik Ponpes buat Konten Jemaah Tukar Pasangan
Video tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Minta Bulan Ramadan Dihapus, Ini Alasannya
Pernyataan kontroversial ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum umat Muslim memasuki bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaKeutamaan 10 Hari Terakhir Dalam Bulan Ramadhan, Ini Amalan Pentingnya
Dalam malam lailatul qadar juga merupakan malam yang penuh akan ampunan.
Baca Selengkapnya