Ratusan Anak ISIS Meninggal di Kamp Penampungan Suriah
Merdeka.com - Anak-anak dari anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) banyak yang meninggal karena mereka tidak mendapat pertolongan dari kelompok bantuan dan juga berada dalam pengawasan keamanan yang ketat.
Demikian pendapat LSM medis Dokter Tanpa Batas --Medecins Sans Frontieres (MSF)-- yang mengatakan masalah keamanan dan kurangnya perhatian internasional menyebabkan terjadinya sejumlah kematian.
"Kami merasa ini adalah kematian yang bisa dihindari. Meninggalnya anak-anak karena penyakit yang bisa dicegah adalah hal yang tidak bisa terima," kata manajer MSF di Suriah Will Turner kepada ABC.net.au, dilansir pada Senin (27/5).
Dari sekitar 11 ribu warga asing, tujuh ribu di antaranya adalah anak-anak, menyerahkan diri dan sekarang ditampung di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah yang kerap menampung eks-militan ISIS.
MSF mengatakan pembatasan ini menyebabkan para pengungsi tidak mendapatkan layanan kesehatan yang tersedia bagi sekitar 60 ribu pengungsi lain yang ada di kamp pengungsi penampung eks-militan ISIS tersebut.
"Bantuan untuk kawasan yang menampung pengungsi asing itu minimal," katanya.
"Sejauh ini yang diberi akses hanyalah klinik menggunakan mobil dan kami satu-satunya badan yang bekerja di sana," tambahnya.
"Ini berarti para petugas kesehatan kami bekerja dari mobil yang diparkir di sana."
Will Turner mengatakan LSM medis MSF khawatir bahwa pertimbangan keamanan lebih dipentingkan dibandingkan masalah kemanusiaan dan kesehatan.
"Persediaan air dan situasi sanitasi di sini buruk sekali, kondisi kesehatan dasar seperti toilet yang bersih, sabun untuk cuci tangan, dan air minum yang bersih, hal-hal yang seperti ini tidak tersedia di kamp."
Pihak berwenang Kurdi yang menguasai wilayah tersebut, Democratic Autonomous Administration of North and East Syria (DAA), mengatakan sekitar 300 anak-anak dari keluarga militan ISIS telah meninggal sejak kantong terakhir mereka, Baghouz, dilumpuhkan.
DAA mengatakan penyebab kematian kebanyakan adalah karena gizi buruk, kurangnya pasok medis, dan sedikitnya dukungan terhadap kamp pengungsi dari PBB.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Pukuli Wartawan karena Pemberitaan, Komandan TNI AL Dicopot
TNI-AL bertanggung jawab untuk melakukan proses pengobatan terhadap korban.
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya