Rafsanjani dilarang ikut pemilihan presiden Iran
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri Iran kemarin menyatakan Dewan Penjaga Konstitusi telah melarang mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada 14 Juni mendatang.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (22/5), Dewan Penjaga Konstitusi mengatakan hanya delapan kandidat berhak mengikuti pemilihan presiden, di antaranya lima calon dari kelompok konservatif dan dekat dengan pemimpin spiritual Iran Ayatullah Ali Khamenei, serta dua calon dari kelompok moderat konservatif. Sementara satu kandidat berasal dari kelompok reformis.
Selain Rafsanjani, sekutu Presiden Mahmud Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaie juga dihilangkan dari daftar pencalonan. Tidak ada penjelasan terkait diskualikasi ini.
Media-media di Iran kemarin berspekulasi bahwa Dewan Penjaga Konstitusi telah melarang dua tokoh terkemuka untuk mengikuti pemilihan presiden Negeri Mullah itu. Langkah ini dianggap untuk menghilangkan ancaman bagi kelompok garis keras.
Kantor berita Mehr menyatakan delapan kandidat, yang kebanyakan pendukung setia Ayatullah Ali Khamenei, telah disetujui untuk mengikuti pemiluhan presiden. Daftar kandidat presiden Iran diharapkan akan diumumkan pada hari ini.
Media Iran tidak memberikan alasan terkait didiskualifikasinya Rafsanjani. Namun, pihak lawan mengklaim umur Rafsanjani yang kini 78 tahun sudah terlalu tua untuk menjalankan negara.
Juru bicara Dewan Penjaga Konstitusi, Abbas Ali Kadkhodai, mengatakan dewan memang tidak bisa meloloskan calon yang memiliki keterbatasan fisik. Hal ini secara tidak langsung dianggap sebagai alasan tidak lolosnya Rafsanjani.
Pencoretan nama Mashaie diduga sebab dia dipandang terlalu liberal dan bahaya bagi revolusi Islam. Dia juga dituduh sebagai pemecah antara Ahmadinejad dan Khamenei beberapa tahun belakangan ini.
Menurut laporan tidak resmi, mereka yang lolos di antaranya perunding nuklir Iran Saeed Jalili, anggota parlemen Gholam Ali Haddad Adel, mantan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati dan Wali Kota Teheran Muhammad Bagher Qalibaf. Mereka semua merupakan loyalis Khamenei. Selain itu, Mantan Kepala Garda Revolusi Mohsen Rezaei dan mantan menteri Iran yang kurang dikenal juga dilaporkan telah disetujui.
Dari delapan nama yang lolos hanya dua di antaranya yang merupakan pendukung pro-reformasi, yakni mantan perunding nuklir Iran Hasan Rowhani dan mantan wakil presiden pertama Muhammad Reza Aref.
Kelompok reformis sekarang hanya memiliki pilihan apakah akan mendukung Aref atau Rowhani, atau memboikot pemilu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang bukan sekadar menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud sejak awal sudah membahas skala prioritas dari tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaKapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMeski tak menghadiri penetapan presiden-wakil presiden terpilih, Mahfud menyampaikan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya