Puluhan Ribu Warga Bangladesh Demo Tuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina Mundur
Merdeka.com - Puluhan ribu pendukung partai oposisi utama Bangladesh turun ke jalan menggelar demonstrasi di Dhaka pada Sabtu (10/12). Mereka berdemonstrasi menentang pemerintahan Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina dan menuntut pemilu baru.
"Sheikh Hasina pencuri suara," teriak massa di lapangan olahraga Golapbagh, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (11/12).
Demo ini berlangsung beberapa hari setelah pasukan keamanan menyerbu kantor pusat Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pada Selasa. Satu orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam penggerebekan tersebut.
Unjuk rasa anti-pemerintah berlangsung di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir, dipicu pemadaman listrik dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM). PM Hasina menolak seruan untuk mundur.
Petinggi BNP menyampaikan, sebanyak 200.000 orang ikut demo pada Sabtu. Sementara itu, jru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka, Faruq Ahmed membantah klaim itu dan mengatakan lokasi demo itu tidak bisa menampung lebih dari 30.000 orang.
"Tuntutan utama kami adalah Sheikh Hasina mundur dan parlemen dibubarkan dan biarkan pemerintah sementara yang netral turun tangan untuk mengadakan pemilihan yang bebas dan adil," jelas juru bicara BNP, Zahiruddin Swapan.
Pejabat BNP menuding pemerintah sengaja memicu mogoknya transportasi publik sehingga warga tidak bisa ikut demo.
Faruq Ahmed mengatakan demo berlangsung damai, tapi tim SWAT, unit kontra terorisme, dan regu anjing pemburu disiagakan. Polisi juga mendirikan pos pemeriksaan di jalan-jalan menuju kota dan meningkatkan pengamanan di sana.
Demo pada Sabtu berlangsung sehari setelah dua ketua BNP ditangkap atas dugaan menyulut kekerasan. Lebih dari 2.000 aktivis dan pendukung partai oposisi ditangkap sejak 30 November untuk mencegah mereka ikut demo.
Para pengamat independen melaporkan, dua pemilu terakhir dimanipulasi oleh pemerintah Hasina sehingga BNP kalah.
Pada Selasa, 15 kedutaan besar di Bangladesh mengeluarkan pernyataan bersama, menyerukan negara itu mengizinkan kebebasan berekspresi serta pemilu yang adil. Sehari setelahnya, PBB juga mengeluarkan seruan yang sama.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Beras Mahal, Emak-Emak Berdaster Geruduk Bawaslu Tuntut Dugaan Politisasi Bansos Diusut Tuntas
Mereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya