Pria Amerika bikin senjata sinar-X untuk bunuh umat muslim
Merdeka.com - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) telah menangkap dua pria di Albany, New York lantaran mereka membuat senjata sinar-X yang ditujukan untuk membunuh musuh Israel, terutama umat muslim.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Kamis (20/6), kedua pria bernama Glendon Scott Crawford, 49, dan Eric J. Feight, 54, ditangkap atas tuduhan menyokong teroris dengan senjata.
Keduanya hadir di pengadilan secara terpisah kemarin dan harus ditahan hingga sesi dengar pendapat hari ini. Mereka bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara.
FBI telah menyelidiki Crawford yang menjalin hubungan dengan organisasi Yahudi tahun lalu untuk meminta bantuan dana guna membuat senjata yang secara diam-diam bisa menembakkan radiasi mematikan. Crawford merupakan ahli mekanik industri di perusahaan General Electric.
"Crawford secara spesifik menyebutkan menargetkan umat muslim dan sejumlah kelompok lain," kata penyidik Geoffrey Kent di pengadilan.
Menurut catatan pengadilan, Crawford mengumpulkan uang untuk membuat senjata itu dari anggota Klu Klux Klan yang kemudian melapor ke FBI.
Dua pria itu, kata pengadilan, merakit senjata yang bisa dikendalikan jarak jauh. Crawford dan Feight bertemu untuk urusan kerja. Feight merancang dan membuat, serta menguji alat pengendali jarak jauh yang akan mereka gunakan membuat senjata sinar-X itu.
Menurut the Guardian, FBI memulai penyelidikan di Albany sejak April tahun lalu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaPasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha dari Arab Saudi menikahi gadis cantik asal Banten dan kini sudah punya 4 anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaTren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMenyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca SelengkapnyaWanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca Selengkapnya