Presiden Turki Erdogan Kritik Pemerintahan Baru Taliban karena Tidak Inklusif
Merdeka.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Kamis mengkritik Taliban. Erdogan menyampaikan pendekatan atau kebijakan terkini Taliban dan juga pemerintahan sementara mereka tidak inklusif.
Namun, lanjut Erdogan, Turki mau bekerja sama dengan mereka jika mereka membentuk pemerintahan yang cakupannya lebih luas. Demikian dilaporkan stasiun televisi Haberturk.
Turki yang merupakan anggota NATO ini bekerja sama dengan Qatar untuk pengelolaan bandara Kabul dan membukanya untuk penerbangan internasional setelah Taliban mengambil alih Afghanistan dan pasukan asing ditarik dari negara tersebut.
Turki menyambut pesan awal Taliban, tapi mengatakan Turki akan mengevaluasi keterlibatan dan pengakuan mereka atas Taliban berdasarkan tindakan mereka.
“Melihat pendekatan Taliban saat ini, sayangnya kepemimpinan yang inklusif, yang luas belum terbentuk,” kata Erdogan kepada wartawan setelah menghadiri Majelis Umum PBB di New York, dikutip dari Reuters, Jumat (24/9).
Awal bulan ini, Taliban menunjuk para veteran garis keras dalam kabinet mereka yang semuanya diisi laki-laki.
“Saat ini, hanya ada tanda kemungkinan beberapa perubahan, bahwa mungkin ada atmosfir yang lebih inklusif dalam kepemimpinan tersebut,” kata Erdogan.
“Kita belum melihat hal ini. Jika langkah seperti itu diambil, kami mungkin akan melanjutkan ke tahap membahas apa yang bisa kita lakukan bersama,” lanjutnya.
Pernyataan Erdogan muncul setelah Duta Besar Turki untuk Afghanistan, Cihad Erginay, bertemu Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Khan Muttaqi. Erginay menyampaikan melalui Twitter, dia berkomitmen atas "dukungan berlanjut Turki untuk rakyat Afghanistan dan komitmen untuk membangun hubungan yang bersejarah kami.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pensiun dari Presiden, Jokowi Dapat Undangan Liburan ke Tanzania
Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin
Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca Selengkapnya