Presiden Erdogan Kutuk Upaya Kudeta di Venezuela
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk upaya kudeta di Venezuela. Erdogan mengatakan, Turki sebagai negara yang pernah mengalami kudeta merasakan betul dampak negatif dari perebutan kekuasaan dengan paksa dan tidak secara sah itu.
"Kami, sebagai satu negara yang telah mengalami kudeta dan konsekuensi negatifnya, mengutuk upaya kudeta di Venezuela" kata Erdogan dilansir dari Antara, Selasa (30/4)
Mantan Perdana Menteri Turki ini meminta dunia menghormati pilihan demokratis rakyat di Venezuela.
"Mereka yang berusaha mengangkat gubernur kolonial pascamodern di Venezuela, yaitu negara yang rakyatnya berdaulat dan presidennya muncul melalui pemilihan umum. Mesti mengetahui bahwa hanya pemilihan umum demokratis yang bisa menentukan jalan untuk memerintah negeri itu," ucap Erdogan.
"Kota suara adalah unsur mendasar dalam demokrasi," imbuhnya.
Pernyataan sikap Erdogan ini disampaikan setelah Wakil Presiden Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan sekelompok tentara mengambil posisi di Jalan Altamira, di dekat pangkalan militer utama La Carlota. Mereka melancarkan pemberontakan melawan Undang-undang Dasar dan kedamaian di negeri tersebut.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Juan Guaido mendorong rakyat agar turun ke jalan-jalan mendukung para anggota militer menyingkirkan Presiden Nicolas Maduro. Pria yang menyatakan diri sebagai presiden sementara ini juga menyerukan rakyat "merebut kembali kebebasan".
Dalam laporan VOA Indonesia, yang dikutip Rabu (1/5), Guaido menyiarkan rekaman video di Twitternya. Dalam video itu, ia terlihat bersama tentara dan menyerukan pemberontakan guna mengakhiri "perampasan kekuasaan" oleh Presiden Nicolas Maduro.
Sementara itu, Maduro menyeru rakyat agar turun ke jalan guna "melindungi tanah air dan Undang-undang Dasar".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Venezuela menjadi negara dengan harga bahan bakar fosil termurah di dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPresiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca Selengkapnya