Politikus hina Islam, Saudi ancam beri sanksi pada Belanda
Merdeka.com - Arab Saudi berencana memberikan sanksi perdagangan pada Belanda. Mereka tersinggung atas ulah politikus sayap kanan Geert Wilders yang membuat stiker anti-Islam menggunakan warna bendera Saudi.
Surat kabar Haaretz melaporkan, Ahad (18/5), ulah Wilders juga dikenal pegiat anti-Islam dan ketua anti-imigrasi Partai Kebebasan Belanda kali ini kena batunya. "Saudi telah mengingatkan kami sebab penghinaan agama dan bendera oleh Geert Wilders," ujar juru bicara kementerian luar negeri Friso Wijnen.
Namun Wijnen belum mengatakan apa pun soal peringatan Saudi. Namun pemerintah Belanda tengah mencairkan kontak dengan Ibu Kota Riyadh dan memohon maaf atas stiker dicetak Desember tahun lalu itu.
Pihak Saudi sendiri belum dapat dihubungi terkait masalah ini namun surat kabar al-Eqtisaidah melaporkan kerjasama bisnis dengan Belanda di masa depan akan dihentikan.
Stiker anti-Islam Wilders memang tengah membuat Riyadh gemas. Pasalnya dia mencetaknya berwarna hijau-putih persis bendera Saudi dan ada kalimat berbahasa Arab yang berarti 'Islam penipu, Muhammad Brengsek, dan Al-Quran racun'.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaMomen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca SelengkapnyaDalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaAnies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa cukup fasih dalam berbahasa Arab yang pada akhirnya menuntun dirinya bisa berkunjung ke Tanah Suci pada tahun 1885.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnya