Politikus Belanda bagikan semprotan lada anti-pemerkosa muslim
Merdeka.com - Politikus sayap kanan Belanda yang dikenal anti-Islam, Geert Wilders, akhir pekan ini membagikan semprotan lada kepada pendukung perempuan. Semprotan disebutnya metode pertahanan diri paling efektif bagi kaum hawa agar terhindar dari imigran muslim gemar memerkosa perempuan yang disebutnya, "bom testosteron pemeluk Islam."
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Minggu (24/1), Wilders selaku Ketua Partai Kebebasan Belanda, membagikan semprotan kepada beberapa perempuan ketika berkampanye di Kota Spijknisse dua hari lalu. Dia mengaitkan perlunya wanita Belanda memiliki alat bela diri agar terhindar dari insiden pelecehan seksual berantai seperti yang terjadi di Kota Cologne, Jerman, saat malam tahun baru. Ratusan korban dilecehkan oleh imigran asal Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Warga Belanda tidak bisa lagi menerima sikap terlalu ramah pada imigran. Membiarkan mereka masuk negara kita hanya meningkatkan risiko pada wanita di negara ini," kata Wilders saat berpidato di tengah ratusan massa.
Wilders dalam kampanye di Spijknisse sekaligus menjanjikan sikap keras seandainya terpilih menjadi Perdana Menteri Belanda lewat pemilu tahun depan. "Saya akan menutup sepenuhnya perbatasan negara kita dan tak lagi menerima pencari suaka," tandasnya.
Kendati meriah, kampanye Wilder dijaga ketat oleh puluhan polisi dan pengawal pribadi. Belasan orang menggelar orasi tandingan di seberang kampanye Wilders, menyebut sang politikus sebagai manusia rasis dan suka mencari sensasi.
Politikus 52 tahun ini sejak lama dikenal sebagai pembenci umat muslim. Visi-misinya secara khusus memuat perjuangan menghentikan penyebaran Islam di Eropa dan dunia. "Perjuangan anti-Islam adalah misi hidup saya," ujarnya saat diwawancarai khusus oleh stasiun televisi Nos pada 2012 lalu.
Sosok Wilders menjadi buah bibir negara-negara mayoritas muslim ketika meluncurkan film dokumenter 'Fitna' lewat Internet pada 2008. Tayangan itu menuding Al-Quran mengajarkan kekerasan, paham antisemit, anjuran membantai homoseksual, serta mengajak lelaki muslim melecehkan perempuan.
Partai Kebebasan Belanda yang berpaham nasionalis kini menjadi minoritas di parlemen, dengan 12 kursi dari keseluruhan 150. Politik Belanda sejauh ini masih dikuasai Partai Liberal, pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte. Kendati begitu, risiko masalah sosial akibat banjir imigran di Eropa setahun terakhir menjadi perhatian warga Negeri Kincir Angin.
Wilders pun mendapat momentum, setelah jajak pendapat Ipsos bulan ini mencatat partai yang dia pimpin pada pemilu tahun depan berpeluang memenangkan hingga 32 kursi, menggeser kepemimpinan Partai Liberal.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaMomen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaTanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan belum diketahui. Usai membunuh, pelaku melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaTurki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya