Polisi Tangkap Pria Israel Pemimpin Sekte Sesat yang Jadikan Perempuan Budak Seks
Merdeka.com - Polisi Israel dua hari lalu menangkap seorang pria berusia 60-an tahun di Yerusalem bersama delapan perempuan. Dia diduga menjadi pemimpin sekte sesat yang menjadikan perempuan dan anak-anak semacam budak.
Laman the Times of Israel melaporkan, Selasa (14/1), sejumlah media berbahasa Ibrani menyebut dia juga diduga memperkosa para wanita itu.
Menurut polisi, sekte itu beroperasi bertahun-tahun di kawasan Bukharim di pusat kota dengan kedok acara seminar untuk perempuan. Di tempat itu ada sekitar 50 perempuan yang tinggal berdesakan dengan kondisi sanitasi yang buruk. Para perempuan yang sudah punya anak berusia satu hingga lima tahun ini disekap di dalam ruangan beramai-ramai.
Pihak berwenang mengatakan pemimpin sekte itu kerap bertindak otoriter dan melarang mereka berhubungan dengan keluarga atau masyarakat sekitar dengan berbagai cara. Perempuan-perempuan itu juga bekerja di bidang yang direstui tersangka dan sebagian dari gaji mereka harus diserahkan kepadanya.
Sudah pernah ditangkap
Pria itu sebetulnya sudah pernah ditangkap pada 2015 atas tuduhan yang sama namun dia kemudian dilepaskan setelah anggota sekte bersaksi membelanya.
Menurut harian Haaretz, sejumlah kerabat dari perempuan-perempuan yang tinggal di tempat itu sudah melapor ke polisi pada 2011. Tapi polisi tidak bisa bertindak karena para perempuan di tempat itu berkukuh mereka berada di sana atas kemauan sendiri.
Penangkapan sang pemimpin sekte Senin lalu terjadi setelah sejumlah perempuan yang sudah meninggalkan komunitas itu kemudian menyampaikan kesaksian yang memberatkan tersangka. Pria itu mengaku dirinya sebagai rabi. Polisi menggelar penyelidikan rahasia selama beberapa bulan untuk menangkap pria itu.
Pasukan kepolisian kemudian menggerebek tempat sekte itu pada pagi hari bersama pejabat perwakilan dari lembaga Pusat Korban Sekte di Israel.
"Untuk saat ini upaya polisi dan lembaga lain adalah fokus untuk memberi bantuan kepada anak-anak di sana dan menyelidiki tempat itu," ujar polisi.
Menurut Walla News, ketika tiba di pengadilan pria itu berteriak: "Ini semua omong kosong. Ini semua rekayasa. Polisi boleh menangkap tapi hakim akan membebaskan. Tak seorang pun yang percaya."
Hagit Peer, ketua kelompok advokasi perempuan Na'amat menyebut kasus ini sangat "mengerikan." Dia mengatakan "bagaimana mungkin komunitas bejat ini bisa ada di Israel di bawah pengetahuan pihak berwenang dan puluhan perempuan serta anak dieksploitasi secara mengerikan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Baca SelengkapnyaPolisi Israel Tembak Mati Bocah Palestina Sedang Main Kembang Api, Tindakannya Kemudian Dipuji Menteri
Baca SelengkapnyaMereka yang menolak ikut wajib militer terancam dipenjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebiadaban tentara Israel terus berlanjut, kini perkosa wanita hamil dan membunuhnya di hadapan sang suami.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaVIDEO Detik-Detik Tentara Israel Eksekusi Warga Palestina yang Kibarkan Bendera Putih Lalu Kubur Mayatnya dengan Buldoser
Baca SelengkapnyaIsrael melakukan pengeboman intensif pada Minggu (24/12) malam sampai Senin (25/12) dini hari.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut terbelit dua kasus berbeda hingga ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca Selengkapnya