Pers Malaysia dilarang temui TKW Kupang yang dirusak kemaluannya
Merdeka.com - Meriance Kabu (32 tahun), Tenaga Kerja Indonesia asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Ampang, Selangor, Malaysia. Akhir pekan ini, dia berhasil kabur dari penyiksaan keji sang majikan.
Dilaporkan oleh Star Online, Rabu (24/12), Kabu dijenguk Duta Besar Malaysia Herman Prayitno dan Atase Hukum KBRI Kuala Lumpur Fajar Sulaeman. Namun, wartawan tidak bisa menemuinya. Polisi menjaga ketat ruangannya di rumah sakit. Seorang jurnalis diusir karena coba menyelinap ke kamarnya.
Diduga, Polis Diraja menutup-nutupi agar kasus ini tidak mencuat. Terlebih The Malay Mail Online berhasil mendapat rekaman pengakuannya secara rinci pada aparat kemarin.
Dalam artikel yang ditulis Thasha Jayamanogaran, Kabu menceritakan detail bagaimana dia disiksa tanpa henti selama delapan bulan terakhir. Begitu sadis penyiksaan oleh majikan bernama Ong Su Ping Serena itu.
Kabu rutin dipukuli di bagian wajah, gerahamnya dicabut menggunakan tang, dipaksa minum air kencingnya sendiri, termasuk kemaluannya rusak karena ditusuk benda tumpul. "Setiap hari saya mandi darah," ujarnya.
Kasus penyiksaan ini ditengarai Media negeri Jiran dapat memicu sentimen negatif di Indonesia. Ini sebabnya, akses pers mewawancarai Kabu dibatasi.
Sekadar mengingatkan, kasus Kabu tak kalah sadis dari kasus buruh migran asal Tanah Air di Malaysia bernama Nirmala Bonat yang diseterika majikannya. Kasus terjadi pada 2004 itu baru tuntas pada 2012.
Informasi dihimpun merdeka.com, KBRI Kuala Lumpur kini sedang menyusun tuntutan hukum rinci buat menyeret sang majikan ke meja hijau.
Penyiksaan sadis itu terjadi di Apartemen Pandan Jaya, Ampang. Saat berhasil menyelinap, Kabu membawa sepotong kertas bertuliskan "tolong, boss dera saya" (tolong, majikan menyiksa saya). Tetangga yang menemukannya dalam kondisi mengenaskan segera lapor polisi.
Wakil Kepala Polisi Ampang Jaya Mohamad Nazri Zawawi mengatakan sang majikan langsung ditahan.
Dia akan diinterogasi kemudian dilepas 27 Desember mendatang sembari menunggu sidang perdana. Teman wanita sang majikan, berusia 39 tahun, ikut dicokok polisi. "Kami sedang menginvestigasi apakah wanita itu terlibat dalam penyiksaan ini," kata Zawawi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Tangerang Musnahkan Puluhan Ribu Surat Suara di H-1 Pemilu, Ini Penyebabnya
Surat suara untuk Capres Cawapres juga turut dibakar
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan
Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaDieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Eksekusi dua pegawai tersebut menindak lanjuti putusan dari Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang
Korban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.
Baca SelengkapnyaTerbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK
Untuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaTarik Minat Warga agar Datang ke TPS, Anggota KPPS Ini Kenakan Seragam Unik dan Pasang Hiasan Menarik
Ada banyak cara dilakukan anggota KPPS untuk menarik minat warga agar mau menyalurkan suaranya dalam pemilu.
Baca Selengkapnya