Perintah eksekutif Trump ditolak, umat muslim bisa bernapas lega
Merdeka.com - Sepekan terakhir, dunia dihebohkan dengan perintah eksekutif yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ketakutan merajalela usai Trump menandatangani perintah yang dikeluarkannya tersebut.
Tujuh negara muslim, seperti Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman menjadi korban perintah 'egois' Trump tersebut. Protes bertebaran di seluruh penjuru, tak hanya Amerika Serikat, namun juga dunia.
Ketakutan Trump atas masuknya muslim di Amerika Serikat terkesan ingin memecah belah dunia. Namun, akhir pekan kemarin angin segar berhembus dari pengadilan di Negeri Paman Sam tersebut.
Perintah eksekutif Trump yang sudah ditandatangani sejak 27 Januari ditangguhkan hakim federal di Washington DC pada Jumat kemarin. Dengan ditolaknya perintah tersebut, maka visa Amerika Serikat bagi warga di tujuh negara mayoritas muslim, yang dilarang Trump, bisa kembali digunakan.
Kesal karena perintah eksekutifnya ditolak, Donald Trump mengkritik keputusan hakim federal tersebut. Lewat cuitan di akun sosial media Twitter, Trump menilai keputusan itu sebagai upaya delegitimasi institusi hukum.
"Pendapat yang dikeluarkan hakim, pada dasarnya malah menjauhkan penegakan hukum dari negara kita. Konyol!" cuit dia meragukan keputusan tersebut.
Mantan Jaksa AS, Dean Obeidallah, dalam opininya menyebutkan kicauan Trump merupakan yang paling menakutkan yang pernah dibuat pengusaha properti itu.
Keputusan ini sungguh berdampak besar. Sekitar 60 ribu visa AS yang dimiliki para warga tujuh negara yang masuk daftar larangan perjalanan kembali aktif. Para warga dari negara tersebut, bahkan warga negara muslim lainnya di dunia, boleh bernapas lega.
Perusahaan penerbangan Teluk, Qatar Airways, kini mengizinkan penumpang korban aturan Presiden itu untuk melanjutkan penerbangan ke AS sesudah keputusan hakim federal mencabut pelarangan tersebut. Perusahaan penerbangan itu mulai menerima semua penumpang dengan dokumen sah perjalanan.
Para pelancong dari negara-negara yang dilarang Trump mulai berdatangan ke AS sembari membawa visa yang berlaku.
Seorang warga Sudan di New York, mengaku sangat senang dengan putusan pengadilan banding AS tersebut. Kamal Fadlalla (33) yang awalnya sempat tertahan di negara asalnya, kini bisa kembali ke AS dan berkumpul bersama teman serta rekan kerjanya.
"Senang sekali rasanya, sepekan ini terasa berat," ujar Fadlalla, seperti dikutip dari AFP.
Tak hanya itu, seorang mahasiswa asal Iran Sara Yarjani, sudah sempat dideportasi di bawah pemerintahan Trump. Yarjani memilih kembali ke AS setelah dia mendengar penolakan tersebut.
"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pengacara dan semua orang yang menolong saya," ujarnya sambil menangis saat ditemui di Bandara Los Angeles.
Seorang sarjana hukum asal Suriah bahkan langsung berkendara ke Libanon untuk mengejar pesawat di Aman, menuju ke New York.
"Saya langsung loncat dan tidak bisa tidur sejak itu. Sungguh, saya senang sekali!" tukasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intip Harta Kekayaan Mike Pence, Mantan Wapres AS yang Ogah Dukung Donald Trump Maju Pilpres 2024
Harta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh Pada Rabu 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih
Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaIslam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaDoa Memohon Diringankan Beban Hidup, Begini Bacaannya dan Jangan Lupa Diamalkan
Doa memohon diringankan beban hidup bisa diamalkan oleh umat Islam di setiap kesempatannya. Berikut bacaan doanya.
Baca SelengkapnyaDoa Dijauhkan dari Maksiat, Ketahui Kiatnya dalam Islam
Umat muslim dianjurkan untuk terus berdoa memohon perlindungan Allah.
Baca SelengkapnyaBawaslu Ingatkan Menteri Jadi Tim Kampanye Hati-Hati Dalam Tugas Kenegaraan
Bagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca Selengkapnya