Pensiunan hakim kecam berhala Hindu dan Buddha di Malaysia
Merdeka.com - Seorang pensiunan hakim di pengadilan banding Malaysia mengecam patung raksasa di sebuah kuil Hindu di Gua Batu dan kuil Buddha, keduanya ada di Kota Selangor, Negara Bagian Penang. Dia menilai hal itu penghinaan terhadap Islam.
Situs themalaymailonline.com melaporkan, Rabu (16/4), Datuk Mohd Norr Abdullah menegaskan patung-patung simbol dewa-dewa itu seharusnya dibangun di tempat tertutup. "Dengan membangun itu Anda seolah ingin mengatakan agama Anda paling perkasa, hebat, dan kuat," ujar Abdullah.
Patung dimaksud yakni Dewa Murugan atau Dewa Perang Hindu setinggi 42,7 meter dan patung Dewi Kwan Im setinggi 30,2 meter. Abdullah merujuk pada konstitusi federal menuliskan Islam merupakan landasan semua agama federasi. Keyakinan di luar itu tidak boleh menonjolkan diri.
Abdullah menerangkan banyak umat Islam merasa sakit hati dan terancam melihat berhala besar itu. Menurutnya non-muslim boleh dan bebas beribadah namun caranya harus tepat.
Bagi muslim benda-benda itu merupakan berhala dan tidak sesuai dengan syariat. Namun jika tidak terlihat di muka publik menurut Abdullah itu bukan masalah.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam.
Baca SelengkapnyaWaalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Islam memiliki makna yang indah.
Baca SelengkapnyaDi balik keunikannya, penyajian makanan ini menyimpan makna filosofis
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaMembaca kalimat tahlil mengingatkan setiap Muslim akan prinsip dasar iman mereka.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca Selengkapnya