Penis terpotong saat sunat, rabi Yahudi dituntut

Merdeka.com - Seorang rabi Yahudi asal Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat bernama Mordechai Rosenberg dituntut sebab tak sengaja memotong penis bayi saat disunat. Bayi namanya dirahasiakan itu segera dilarikan ke rumah sakit.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (31/12), bayi itu segera menjalani operasi mikro selama delapan jam demi menyelamatkan penisnya. Sebab keteledoran ini si bayi membutuhkan transfusi darah dan dirawat hingga dua bulan.

Dokter Joe Losee memimpin proses operasi mengatakan berjalan dengan baik. "Operasi ini sama dengan Anda kehilangan jari. Sangat menarik," ujarnya.

Namun kadang operasi tidak berjalan lancar sebab menyambungkan kembali bagian tubuh mana pun melibatkan syaraf dan bisa saja syaraf ini tidak bekerja di kemudian hari. Harus ada batasan demi mengetahui syaraf itu bekerja baik atau tidak. Artinya meski operasi ini berjalan sukses tapi bayi itu bisa mempunyai masalah dengan penisnya saat dia besar dan masalah ini tidak bisa diketahui.

Rosenberg masih menjadi juru sunat Yahudi dan polisi menyelidiki izin menyunat dia. Sunat Yahudi berbeda dengan sunat pada umumnya. Bahkan ada yang mengerikan yakni ritual sunat Metzizah B'peh yaknni juru sunat setelah memotong ujung penis langsung menghisap darahnya. Ini menyebabkan herpes.