Penganut ultra-ortodoks di Israel hancurkan dua bus

Merdeka.com - Kelompok ultra-ortodoks Haredim di Kota Beit Shemesh, Israel, kemarin melempari dua bus umum hingga kaca-kaca bus hancur lantaran polisi menangkap seorang pria dan seorang perempuan yang meminta seorang penumpang perempuan duduk di bagian belakang bus.

Kejadian itu bermula saat bus No 497 menempuh rute dari Bet Shemesh ke Bnei Brak. Bus itu menerapkan aturan kaum laki-laki dan perempuan harus duduk terpisah, seperti dilansir surat kabar Haaretz, (31/7).

Menurut para penumpang di dalam bus, seorang penumpang perempuan meminta seorang wanita yang tengah duduk di bagian depan bus untuk pindah duduk ke belakang. Wanita itu tidak keberatan tapi sopir bus yang mendengar percakapan itu langsung menghubungi polisi. Perempuan yang meminta tadi bersama suaminya kemudian ditahan oleh polisi itu. Bus kemudian melanjutkan perjalanan.

Ketika kabar itu terdengar oleh kaum muda kelompok ultra-ortodoks mereka lantas melempari dua bus hingga kaca-kaca bus itu hancur.

"Bus itu penuh penumpang. Ketika sopir berhenti di halte, empat pemuda berpakaian seperti kelompok ultra-ortodoks menghalangi bus dan mulai memukuli kaca dengan palu," kata seorang penumpang bernama Moshe Schuman.

Konflik antar penduduk yang bukan ultra-ortodoks dan penganut paham ekstrem itu di Beit Shemesh sudah menjadi topik utama perbincangan dalam beberapa tahun terakhir.

Konflik itu berawal saat sejumlah penganut paham ekstrem itu meludahi dan menghina seorang perempuan yang mereka anggap tidak berpakain sopan ketika berangkat sekolah.