Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Kemenangan Mahathir Mohamad tanda suku Melayu di Malaysia sudah terbuka

Pengamat: Kemenangan Mahathir Mohamad tanda suku Melayu di Malaysia sudah terbuka Mahathir Mohamad. ©2015 REUTERS/Olivia Harris

Merdeka.com - Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad berhasil melengserkan koalisi partai Najib Razak yang telah memimpin selama 60 tahun lebih. Dari perolehan 112 suara oleh Mahathir, kebanyakan pemilih merupakan suku Melayu.

Tren tersebut menurut peneliti politik internasional dari LIPI, Adriana Elisabeth menilai suku Melayu di Malaysia mulai terbuka guna roda pemerintahan selanjutnya. Apalagi, isu skandal korupsi 1 MDB yang diduga dilakukan oleh Najib Razak menjadi landasan suku Melayu beralih kepada Mahathir.

"Karena di Malaysia pun kelompok Melayu dominan, dia cukup berwawasan terbuka tidak menolak adanya perbedaan etnis di sana," ujar Adriana ditemui usai acara diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (12/5).

Adanya fakta tersebut menurut Andriana sedianya bisa dijadikan contoh bagi Indonesia terhadap pluralisme. Sebab, Andriana menilai Indonesia masih belum 'dewasa' menyikapi besarnya perbedaan, khususnya pada pemerintahan.

"Kalau di kita justru malah membesar-besarkan perbedaan itu. Yang harusnya kita lebih plural. Saya tidak melihat kesamaan itu terjadi di sini," ujarnya.

Sementara itu, Adriana menjelaskan selain kedewasaan suku Melayu di Malaysia pada pemilihan raya umum, kekalahan Najib juga berasal dari dominasi istri dalam pemerintahan.

Adriana menganggap, hal tersebut menjadi celah besar tidak kembalinya Najib menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Diketahui, Mahathir sebagai pemimpin koalisi oposisi yang bernama Pakatan Harapan juga merebut kemenangan tujuh dari 13 negara bagian yakni Penang, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Kedah, Perak, dan Johor.

Nantinya, Pakatan Harapan akan membentuk kabinet baru dan perdana menteri akan dilantik.

Mahathir berjanji pemerintahan baru nanti tidak akan melakukan 'balas dendam' politik terhadap pemerintahan sebelumnya. Para pengamat menilai kemenangan oposisi di Malaysia ini menunjukkan penolakan rakyat terhadap status quo politik yang selama ini dikuasai Barisan Nasional sejak Malaysia merdeka pada 1957.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya
Malaysia Cabut Larangan Tulisan Ucapan Natal di Produk Kue, Ini Alasannya
Malaysia Cabut Larangan Tulisan Ucapan Natal di Produk Kue, Ini Alasannya

Larangan penulisan ucapan "Selamat Natal" pada produk makanan ini dikeluarkan pada 2020, namun dicabut pada Senin kemarin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?
Menengok Tradisi Mudik di Turki dan Malaysia, Beda dengan Indonesia?

Turki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya