Pengadilan Libya gelar sidang perdana antek Qaddafi
Merdeka.com - Pemerintah Libya kemarin mulai mengadili pejabat tangan kanan rezim Muammar Qaddafi. Pengadilan mendakwa mantan kepala dinas rahasia dengan kejahatan perang.
Surat kabar Financial Times melaporkan, Rabu (6/6), sidang digelar di Pengadilan Tinggi Ibu Kota Tripoli, pagi waktu setempat. Buzeid Dorda, mantan kepala dinas rahasia Libya, hadir dengan pengawalan ketat polisi.
Hakim Al-Ajaily Al-Maaloul membacakan enam dakwaan, di antaranya berkonspirasi membunuh rakyat sipil dan menyediakan senjata bagi milisi pro-Qaddafi buat membantai warga. Dorda menolak semua tuduhan itu. "Saya akan menyediakan bukti melalui pengacara untuk membuktikan seluruh tuduhan itu keliru," ujar dia.
Dewan Transisi Nasional Libya berambisi mengadili seluruh kroni Qaddafi, termasuk anak kedua mendiang diktator itu, Saiful Islam. Beberapa pihak, termasuk Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, meragukan kemampuan otoritas hasil revolusi ini bisa menggelar pengadilan adil.
Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya menyebutkan negara itu harus bekerja sama dengan Mahkamah Internasional. Jika pemerintah peralihan berkukuh melaksanakan pengadilan sendiri, Libya diancam dilaporkan ke Majelis Tinggi PBB.
Kakak ipar Qaddafi, Abdullah al-Sanussi, menghadiri sidang. Dia menganggap ada beberapa perlakuan kasar dialami Dorda yang dulu dikenal sebagai pejabat kementerian dalam negeri itu. "Dorda bilang kepada saya kakinya cedera di tahanan. Semoga keponakan saya Saiful, baik-baik saja dan mendapat pengadilan wajar," ujar Senussi.
Hakim memutuskan sidang berlanjut pada 26 Juni mendatang. Keputusan ini merupakan permintaan pengacara Dorda, Dhao Al-Mansuri, supaya mereka bisa mempelajari dakwaan dan mempersiapkan pembelaan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaMenilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez
Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Disalami Panglima TNI, Pangkostrad Saleh Mustafa kini Berpangkat Letjen, Bintang 3 di Pundaknya
Pangkostrad Saleh Mustafa kini berpangkat Letnan Jenderal. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan Mudik, Korlantas Minta Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu Diperhatikan
Itu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaDeretan Aksi Nyeleneh Caleg Gagal Dapat Suara, Bakar Petasan hingga Bongkar Makam
Beberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaBendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai
Awalnya jadi sumber pengairan sawah, lalu berubah jadi lokasi mencari pasir.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya