Pengadilan Jerman larang praktik sunat, kaum Yahudi berang
Merdeka.com - Sidang di pengadilan di Kota Cologne, sebelah Barat Jerman, akhirnya memutuskan melarang praktik sunat terhadap bocah laki-laki lantaran dianggap membahayakan tubuh. Keputusan itu dibacakan kemarin, seperti dilansir dari stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (27/6).
"Anak memiliki hak penuh atas apa yang dia bakal lakukan terhadap tubuhnya dan orang tua tidak bisa mencampurinya," begitu bunyi putusan itu saat dibacakan hakim yang tidak disebutkan namanya.
Alhasil kaum Yahudi Jerman berang dengan keputusan pengadilan itu. Kepala Komite Sentral Yahudi Jerman, Dieter Graumann, mengatakan hal itu merupakan campur tangan negara dan mengubah privasi hak umat beragama buat menjalankan ibadah. "Sunat yang dilakukan kepada anak laki-laki merupakan bagian tak terpisahkan dalam ritual agama Yahudi dan sudah dilakukan sejak berabad lalu," kata Dieter.
Pengadilan Cologne menetapkan keputusan itu lantaran satu orang bocah laki-laki muslim tidak disebutkan namanya mengalami pendarahan hebat dan dirawat di rumah sakit, beberapa hari setelah dibawa kedua orang tuanya ke dokter buat disunat.
Sang dokter kemudian ditahan dan disidang dengan alasan membahayakan tubuh dan mengancam keselamatan anak itu. Tetapi dokter itu kemudian dibebaskan dari tuntutan karena pengadilan juga bingung mengenakan sanksi buat dokter itu.
Setelah gagal menjerat dokter, pengadilan mulai membidik buat menghapus hak orang tua menyunat anak mereka. Pengadilan beralasan tubuh anak berubah dan rusak setelah disunat. Maka dari itu mereka mewajibkan sunat harus atas kemauan anak, jika bocah lelaki tidak mau disunat maka orang tua tidak boleh memaksa. Tetapi pengadilan menetapkan sunat tidak dilarang jika dilakukan atas dasar kesehatan.
Namun, pendapat berbeda disuarakan oleh pakar hukum Universitas Passau, Jerman, Holm Putzke. Dia menganggap putusan pengadilan itu penting dan menjadi pijakan hukum buat semua dokter melakukan praktik sunat. Dia menambahkan ketetapan bukan bermaksud anti-Yahudi atau tidak toleran terhadap umat Islam.
Sebelum pengadilan Cologne mengeluarkan keputusan kontroversial itu, ribuan bocah lelaki di Jerman disunat tiap tahun, terutama di wilayah mayoritas Muslim dan Yahudi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan satu dari tiga lelaki di bawah 15 tahun pasti sudah disunat. Di Amerika Serikat, sunat dilakukan atas dasar kesehatan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekejaman Israel, 3 Bulan Agresi Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaMenlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
Usulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaKisah Gereja Paling Bersejarah di Yerusalem, Ternyata Kuncinya Dipegang Keluarga Muslim Turun Temurun
Sebuah gereja paling bersejarah di Yerusalem miliki cerita unik di baliknya. Siapa sangka kunci bangunan ini ternyata dimiliki keluarga Muslim.
Baca SelengkapnyaDukung Langkah YKMI, Pengacara Muslim Sebut Boikot Produk Asing Terkait Konflik Bagian dari Hak Konstitusional
Ia meminta presiden berikan pernyataan terbuka terkait boikot produk asing yang terkat konflik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto Resmi Gantikan Mahfud, Jokowi: Beliau Dulu Panglima TNI, Sangat Siap Atasi Polhukam
"Kita tahu beliau dulu Panglima (TNI), saya kira untuk mengatasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat siap," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenilik Agama di Israel, Ternyata Tidak Hanya Yahudi
Israel adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. Namun, di balik citra ini, banyak
Baca Selengkapnya