Penelitian: Pria 2,5 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Covid-19 Dibanding Wanita
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru di China telah menemukan bahwa peluang kematian bagi pria yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi dibanding wanita. Belum diketahui penyebab hal ini bisa terjadi karena diperlukan penelitian lanjutan.
Dilakukan dokter di Rumah Sakit Tongren Beijing, riset baru ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada perbedaan bagaimana Covid-19 berkembang pada pria dan wanita, setelah dokter menemukan angka jumlah pria yang meninggal akibat virus tampaknya lebih tinggi daripada wanita.
"Ini menimbulkan pertanyaan: apakah pria lebih rentan terkena atau meninggal akibat Covid-19? Kami menemukan bahwa tidak ada yang mengukur perbedaan gender pada pasien Covid-19, dan mulai menyelidiki," kata dokter dan peneliti Dr Jin-Kui Yang, seperti dikutip AFP, Rabu (29/4).
Untuk membuktikan dugaan ini, sebuah tim mengamati 43 pasien dengan Covid-19 yang telah dirawat oleh para dokter bersama 1.056 pasien Covid-19 yang datanya tersedia untuk umum.
Karena virus Covid-19 juga mirip dengan yang menyebabkan wabah SARS pada tahun 2003, para dokter juga melihat data yang dikumpulkan dari 524 pasien SARS untuk mengamati perbedaan gender dalam kelompok ini.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal 'Frontiers in Public Health', menunjukkan bahwa di antara pasien dengan Covid-19, mereka yang lebih tua dan memiliki kondisi yang mendasari spesifik cenderung mengembangkan kasus penyakit yang lebih parah dan lebih mungkin meninggal.
Sebuah temuan yang tidak begitu mengejutkan mengingat bahwa sejauh ini, pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki kondisi bawaan tertentu sebelumnya tampaknya memiliki risiko yang lebih besar.
Namun, para peneliti menemukan bahwa pasien laki-laki juga cenderung memiliki lebih banyak kasus penyakit yang parah. Lebih dari 70 persen pasien dalam dataset besar Covid-19 yang meninggal adalah laki-laki. Hal ini berarti laki-laki memiliki hampir 2,5 kali tingkat kematian lebih tinggi dibanding wanita.
Jenis Kelamin Menjadi Faktor Risiko
Dengan begitu, jenis kelamin juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk tingkat keparahan penyakit, tanpa memandang usia.
Ketika para peneliti menganalisis data yang diambil dari pasien SARS, mereka juga menemukan tingkat kematian yang secara signifikan lebih tinggi di antara para pria.
Selain itu, kadar protein yang disebut ACE2, yang ditemukan pada sel-sel yang diserang oleh virus yang menyebabkan Covid-19 dan SARS, cenderung lebih tinggi di antara laki-laki, mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular, dan pasien dengan diabetes, yang semuanya telah ditemukan memiliki hasil yang lebih buruk jika mereka terserang Covid-19.
Para peneliti menunjukkan bahwa penelitian ini adalah yang pertama untuk menyelidiki perbedaan gender pada pasien Covid-19, meskipun masih belum jelas mengapa beberapa orang lebih terpengaruh oleh Covid-19 daripada yang lain.
Mereka menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut sekarang diperlukan, dan studi yang lebih besar harus dilakukan untuk mengonfirmasi hasil mereka.
Sementara itu, karena temuan menunjukkan bahwa peluang pria secara signifikan lebih mungkin meninggal akibat Covid-19, mereka mencatat bahwa perawatan tambahan mungkin diperlukan untuk pria yang lebih tua.
Demikian juga dengan kondisi yang mendasarinya, seperti penyakit jantung dan kondisi pernapasan, yang juga berisiko lebih besar terkena penyakit parah dan kematian.
"Kami merekomendasikan bahwa perawatan suportif tambahan dan akses cepat ke unit perawatan intensif mungkin diperlukan untuk pasien pria yang lebih tua," kata Yang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaPria cenderung memiliki kulit yang lebih berminyak karena tingginya jumlah kolagen pada lapisan kulit bagian tengah (dermis) dibandingkan dengan wanita.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolio bisa menginfeksi anak lewat berbagai cara. Dengan mengetahui cara penularan polio ini, orang tua bisa mewaspadai apa saja yang berisiko untuk anaknya.
Baca Selengkapnya